Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 14,9 Miliar Tak Kunjung Dibayar Pemda Nunukan, Samsul Bahri Ancam Bawa Kasus Penyerobotan Lahan ke KPK

Kompas.com - 03/07/2024, 17:20 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Haji Syamsul Bachri (66), warga Jalan Antasari RT 008, Nunukan, sekaligus pemilik lahan di Jalan Ujang Dewa, Sedadap, Nunukan, Kalimantan Utara, mengancam membawa kasusnya ke Mabes Polri dan Lembaga anti rasuah KPK.

Hal tersebut, lantaran kasus gugatan penyerobotan lahan oleh Pemda Nunukan tak kunjung usai sejak 2003.

Lahan yang diakui miliknya, telah lama menjadi lahan perkantoran Gabungan Dinas (Gadis).

Baca juga: KPK Soroti Tata Kelola Buruk, Pemda Beli Tanah padahal Milik Sendiri

"Saya akan bawa kasus ini ke Mabes Polri di Jakarta. Saya juga sudah menyerahkan semua berkas dokumen kepemilikan lahan ke KPK. Jadi kalau proses di Nunukan lama, saya berangkat ke Jakarta dan melaporkan masalah saya," ujar Syamsul Bahri, ditemui Rabu (3/7/2024).

Respon Syamsul Bachri, sebenarnya didasari adanya sebuah amplop berisi kwitansi bukti pembayaran tanah yang dianggapnya sebagai sebuah teror.

Amplop tersebut diselipkan di pagar gerbang rumahnya pada Minggu (26/5/2024) siang. Syamsul sempat mengira amplop tersebut berisi undangan hajatan.

Tidak diketahui, siapa yang meletakkan amplop tersebut.

Saat dibuka, terdapat selembar kertas foto copy kwitansi, dengan peruntukan pembayaran proyek pembebasan tanah Pemkab Nunukan dengan nilai Rp 1.150.060.900.

Kwitansi itu dikeluarkan pada 1 Juli 2003, ditandatangani Bendaharawan Abd. Wahab Nazar, Pimpinan Proyek Robby Nahak Serang, dan tercantum juga tanda tangan Syamsul Bachri selaku penerima.

"Saya anggap ini adalah peringatan agar saya tidak terus menerus menuntut tanah saya. Meski tidak jelas apakah pihak Pemkab Nunukan atau bukan (yang menaruh), tapi kwitansi ini sama dengan yang dipermasalahkan. Jadi saya laporkan Pemkab ke Polres Nunukan, dengan tudingan pemalsuan dokumen," jelasnya.

Laporan Syamsul Bahri, tercatat dalam Surat Keterangan Laporan Pengaduan, Nomor : STTP/142/VI/2024/Reskrim, tanggal 10 Juni 2024.

Baca juga: 16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

Tak ada pembayaran lahan

Sejak 2003, Syamsul Bachri menegaskan tidak pernah menerima pembayaran lahan miliknya yang sekarang menjadi area perkantoran.

Sementara, Pemkab Nunukan juga seringkali mengatakan telah membayar Syamsul Bachri dengan bukti kwitansi seperti yang ia temukan di pagar gerbang rumahnya.

"Kan tinggal dibuktikan. Pembayaran ke rekening siapa, katanya ke BPD Kaltim. Nomor rekeningnya berapa. Tahun 2003, saya tidak punya rekening BPD Kaltim, yang ada hanya BNI," kata dia.

"Jadi saya itu tidak pernah terima uangnya. Tiba-tiba ada kwitansi yang uangnya entah siapa yang terima. Kalau memang lahan itu dibeli, Pemda harusnya punya dokumen kepemilikan tanah kan," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Regional
Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Regional
Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Regional
Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Regional
Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Regional
Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Regional
Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Regional
Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Regional
Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Regional
Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Regional
Istri Bos Distro 'Anti Mahal' Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Istri Bos Distro "Anti Mahal" Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Regional
Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Regional
Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Regional
Prajurit TNI Aktif Nyalon Bakal Cawabup Magelang, Daftar Lewat Gerindra

Prajurit TNI Aktif Nyalon Bakal Cawabup Magelang, Daftar Lewat Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com