Nasrul mendapat kabar tersebut pada akhirnya Oktober 2023 dan mulai melengkapi berkas yang dibutuhkan.
Bripka Nasrul pun ke Jakarta pada Senin (6/11/2023), difasilitasi Mabes Polri guna menerima penghargaan tersebut.
"Dedikasi saya adalah mengolah lahan tidur menjadi lahan bermanfaat. Tapi saya kaget karena pimpinan menghargai apa yang saya lakukan selama ini," kata dia.
"Ini menjadi motivasi bagi saya agar berbuat lebih baik lagi. Intinya saya ikhlas bekerja untuk membantu warga saya sehingga bisa baik ekonominya," tambahnya.
Terkait bantuan yang telah diterima, Matias Moruk berterima kasih kepada Bripka Nasrul atas motivasinya untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi kebun tomat lahurus.
"Awalnya saya setuju dan terima tawaran beliau kerja sama buka lahan kosong. Kami kendala tidak ada bibit, tapi dengan susah payah Pak Nasrul dapat bibitnya. Lalu kami pembibitan dan hasilnya seperti hari ini ada sekitar 700 pohon yang ditanam awal," ungkap Moruk kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2024).
Baca juga: Warga Perbatasan RI-Timor Leste Serahkan 230 Senjata Api Rakitan kepada TNI
Moruk mengaku, mulai dari pengolahan lahan pakai traktor dan pemupukan, semua biaya ditanggung Bripka Nasrul. Sehingga, dia sangat berterima kasih dengan kehadiran Nasrul yang sudah membantu dia dan warga lainnya.
"Pak Nasrul ini sangat baik dan kami minta beliau tetap ada bersama kami terus. Yang buat saya heran, uang hasil penjualan tomat malah diserahkan kepada saya. Beliau hanya dapat beberapa tomat untuk kebutuhan makan saja. Saya baru pertama kali temukan polisi seperti ini," ungkap Moruk.
Secara terpisah, Camat Lasiolat Fabianus Seran mengapresiasi tindakan Bripka Nasrul terhadap warganya.
"Awalnya saya lihat beliau ini polisi muda yang selalu berpenampilan rapi dan tidak mungkin mau bekerja yang bersentuhan dengan lumpur. Tapi saya dengar dari masyarakat di desa-desa ternyata dia mengajak warga untuk bertani dengan dia. Setelah saya cek ternyata beliau ini tidak hanya mengajak, tapi malah turun ke lahan untuk bertani," ungkap Fabianus.
Tak hanya itu, pada tahun 2023, dia mengajak dua warga yang tinggal dekat kantor Kecamatan Lasiolat untuk menanam tomat dalam skala yang besar yakni 25.000 pohon.
"Untuk kami di Kecamatan Lasiolat belum pernah ada yang usaha tomat sebesar itu. Kalau kecamatan lainnya di Belu pasti ada. Tapi kecamatan kami, ini baru yang pertama," kata Fabianus.
Fabianus pun mengakui, model penanaman tomat yang dikembangkan oleh Nasrul dikemas secara profesional yakni menggunakan plastik.