TAPANULI TENGAH, KOMPAS.com- Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Basa Emden Banjarnahor menjelaskan dugaan kebocoran kapal sebelum kapal berpenumpang 38 orang tenggelam di perairan Pulau Situngkus dan Pulau Mursala, Sabtu (29/6/2024).
Dalam peristiwa itu tiga orang meninggal dunia.
Baca juga: Kapal Memuat 28 WNA Terdampar di Sukabumi, Ada yang Coba Melarikan Diri
Basa mengungkapkan, kapal bernama Dolpin Lambung 70 itu mulanya berangkat dari Pantai Indah Pandan (PIP), Kecamatan Pandan, Tapteng menuju Pulau Mursala.
Di perjalanan, kapal diduga mengalami kebocoran dan kemasukan air laut.
Para penumpang kapal sempat mencoba menguras air yang masuk ke dalam kapal, namun air yang masuk terlalu banyak. Kapal itu akhirnya tenggelam.
Sejumlah penumpang memutuskan terjun ke laut demi menyelamatkan diri. Sayangnya, jumlah penampung terbatas.
"Beberapa saat kemudian ada kapal melintas di sekitar tempat kejadian dan melakukan pertolongan pada korban," kata dia.
Baca juga: Kapal Bawa Rombongan Jemaat GBKP dan Wisatawan Tenggelam di Tapteng, 3 Orang Tewas
Akibat peristiwa tersebut tiga orang penumpang yakni Fahri Muntas (11), Irma Yulita (38), serta Ratna (50) meninggal karena tenggelam.
Adapun kapal tersebut mengangkut 28 penumpang jemaat Permata Gereja Batak Karo Protestan Berastagi Kabupaten Tanah Karo yang melakukan retret.
Kemudian tiga orang dari Kabupaten Asahan dan Batubara, dua agen travel serta dua kru kapal.
Polisi menduga ada unsur kelalaian manusia dalam peristiwa tersebut.
"Diperkirakan kecelakaan terjadi disebabkan faktor kelalaian manusia dan alam," katanya.
Polisi pun menangkap nakhoda kapal Irwansyah (47) dan seorang anak buah kapal Sariadi (30) untuk dimintai keterangan.
Sumber: Kompas.com (Rahmat Utomo)