Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pelatih Marching Band yang Terlibat Pemasluan Piagam di PPDB Jateng, Piagam Tak Sesuai Hasil Lomba

Kompas.com - 01/07/2024, 20:21 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Pelatih marching band SMP Negeri 1 Semarang yang terlibat pemalsuan piagam dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jawa Tengah 2024, mengakui piagam tersebut tidak sesuai dengan hasil perlombaan yang sesungguhnya.

Pelaksana Harian (Plh) Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata (Disporapar) Syurya Deta Syafrie, mengatakan, pihaknya telah memeriksa pelatih marching band dan Kepala SMP Negeri 1 Semarang terkait permintaan legalisir piagam lomba ke pihaknya.

Deta mendapati pengakuan dari pelatih agar peserta marching band dari sekolah itu tidak menggunakan piagam kejuaraan tersebut untuk mendaftar di PPDB jalur prestasi.

Baca juga: Piagam Palsu Berhasil Lolos di PPDB Jateng, Disporapar Jateng Akui Kecolongan

"Kepala sekolah SMPN 1 Semarang kami panggil, pihak pelatih untuk klubnya marching band itu kami panggil, dan dari hasil klarifikasi kami muncul surat pernyataan, di mana pelatih tersebut menyatakan untuk tidak menggunakam piagam tersebut karena meragukan keabsahannya," ungkap Deta, di kantornya, pada Senin (1/7/2024).

Sebab, pelatih mengakui bila piagam itu tidak mencantumkan hasil kejuaraan yang semestinya.

"Kemudian ngomong juga kalau piagam itu tidak sesuai dengan hasilnya perlombaan," imbuh Deta.

Menurut keterangan yang diperoleh Disporapar, piagam itu seharusnya memuat juara 3 lomba marching band di Malaysia, bukannya mencantumkan juara 1.

"Kalau piagam yang digunakan 1 jenis, di mana menyatakan juara 1 untuk lomba marching band. Kita lihat dari sumber kita, itu juara 3. Kalau semua yang mendaftar anggota marching band ada sekitar 67 anak," ungkap dia.

Pihaknya hanya memiliki kewenangan untuk memeriksa keabsahan piagam sesuai dengan kejuaraan yang diperoleh oleh lulusan SMPN 1 Semarang.

Sementara diketahui piagam itu dgunakan untuk mendaftar di sejumlah SMAN.

"Daftarnya di SMAN 3, tapi ada di SMAN 5 SMAN 1 SMAN 6," imbuh dia.

Tak hanya itu, Deta juga mendapati pernyataan bila pelatih marching band tidak akan mengulangi kejadian yang menghebohkan publik menjelang pengumuman hasil PPDB.

"Bikin lagi pernyataan bahwa tidak akan mengulangi apa yang terjadi sekarang," beber dia.

Kini, pihaknya telah menyerahkan persoalan itu kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah dan Inpekstorat untuk pendalaman lebih lanjut.

Baca juga: Ada Keluarga Siswa yang Palsukan Tanggal Cetak KK di Bali demi Lolos PPDB Zonasi Umum

"Itu sudah ranahnya PPDB, bahwa memang diduga menggunakan ijazah/piagam palsu. Kami menguatkan dengan surat pernyataan. Proses masih berlanjut, hari ini ada pemanggilan dari inspektorat kepada pihak yang terkait," ujar Deta.

Dia menghimbau agar wali murid percaya diri dengan prestasi yang dimiliki anaknya.

Sehingga, tidak perlu sampai mengajarkan perilaku buruk dengan pemalsuan piagam semacam ini.

"Kalau memang tidak didapatkan ya jangan dibuat buat, itu pembelajaran untuk anak-anak menjadi punya budi pekerti dan karakter baik. Mau daftar sekolah dengan harus awal yang baik. Diawali dengan baik, dilaksanakan dengan baik, dan menghasilkan produk yang baik juga," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Tabrak Sepeda Motor dan Terjun ke Jurang di Lampung, 1 Orang Tewas

Bus Tabrak Sepeda Motor dan Terjun ke Jurang di Lampung, 1 Orang Tewas

Regional
Warga Jambi Temukan Granat Peninggalan Jepang di Aliran Sungai Batanghari

Warga Jambi Temukan Granat Peninggalan Jepang di Aliran Sungai Batanghari

Regional
Buntut Perselingkuhan Anggota KPU Pati, KPU RI Minta Pelaku Dibina

Buntut Perselingkuhan Anggota KPU Pati, KPU RI Minta Pelaku Dibina

Regional
Temui DPD Golkar Kota Semarang, Mbak Ita Harap Bisa Jalin Kerja Sama Lebih Intens

Temui DPD Golkar Kota Semarang, Mbak Ita Harap Bisa Jalin Kerja Sama Lebih Intens

Regional
3 Tahun Cabuli Anak Tiri, Pria di Serang Ditangkap

3 Tahun Cabuli Anak Tiri, Pria di Serang Ditangkap

Regional
Cerita Hanif Lolos Seleksi PPBD SMAN 1 Semarang, Urutan Kedua di Jurnal karena Jarak Rumah 120 Meter

Cerita Hanif Lolos Seleksi PPBD SMAN 1 Semarang, Urutan Kedua di Jurnal karena Jarak Rumah 120 Meter

Regional
Butuh Uang Buat Narkoba, Wanita Hamil Mencuri di Kosan Pekanbaru

Butuh Uang Buat Narkoba, Wanita Hamil Mencuri di Kosan Pekanbaru

Regional
Pengakuan Penyanyi Dangdut Dilecehkan Oknum Kepala Sekolah di Purworejo

Pengakuan Penyanyi Dangdut Dilecehkan Oknum Kepala Sekolah di Purworejo

Regional
BKSDA Amankan Buaya Muara yang Ditangkap Warga di Lampung Selatan

BKSDA Amankan Buaya Muara yang Ditangkap Warga di Lampung Selatan

Regional
Lepas Ekspor Kerupuk Ikan Patin ke Malaysia, Pj Gubernur Sumut: Kita Harus Go Internasional

Lepas Ekspor Kerupuk Ikan Patin ke Malaysia, Pj Gubernur Sumut: Kita Harus Go Internasional

Regional
Soal Pencalonan Kaesang di Pilkada Jateng, DPD PSI Kota Semarang: Teman-teman DPP Juga Belum Tau

Soal Pencalonan Kaesang di Pilkada Jateng, DPD PSI Kota Semarang: Teman-teman DPP Juga Belum Tau

Regional
Tersangka Korupsi 'Breakwater' Cituis Tangerang Diserahkan ke Kejari Serang

Tersangka Korupsi "Breakwater" Cituis Tangerang Diserahkan ke Kejari Serang

Regional
Rp 14,9 Miliar Tak Kunjung Dibayar Pemda Nunukan, Samsul Bahri Ancam Bawa Kasus Penyerobotan Lahan ke KPK

Rp 14,9 Miliar Tak Kunjung Dibayar Pemda Nunukan, Samsul Bahri Ancam Bawa Kasus Penyerobotan Lahan ke KPK

Regional
Ombudsman NTB Awasi PPDB, Larang Sekolah Jual Baju Seragam Dalih Daftar Ulang

Ombudsman NTB Awasi PPDB, Larang Sekolah Jual Baju Seragam Dalih Daftar Ulang

Regional
Andra Soni Mengaku Siap Penuhi Permintaan Prabowo Subianto

Andra Soni Mengaku Siap Penuhi Permintaan Prabowo Subianto

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com