Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Penyanyi Dangdut Dilecehkan Oknum Kepala Sekolah di Purworejo

Kompas.com - 03/07/2024, 19:03 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com- EO, mantan penyanyi kontes Primadona Pantura mengaku mengalami pelecehan seksual saat manggung di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Senin (1/7/2024) malam.

Mirisnya, oknum yang melakukan pelecehan tersebut merupakan kepala sekolah salah satu SD di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Baca juga: Pelecehan terhadap Bocah 9 Tahun, Penjual Roti Keliling Ditangkap

Pengakuan korban

EO mengaku mengalami pelecehan oleh penonton saat manggung, yakni dicium. Tak hanya itu, EO juga ditendang hingga terjatuh ke bawah panggung oleh pelaku.

"Saya lagi nyanyi, tersangka itu naik terus nyium saya sama teman saya, saya marah, dia turun panggung," kata EO.

Namun pelaku masih naik ke atas panggung dan melakukan hal serupa. EO kemudian mendorong pelaku untuk menjauh.

Tidak jera, pelaku masih naik ke atas panggung dan melakukan hal yang sama. EO yang emosi kemudian menghantamnya dengan mic agar pelaku menyingkir.

EO mengira pelaku tak lagi berani naik ke atas panggung. Namun pelaku kembali naik ke panggung dan menendang EO hingga terjatuh.

EO menduga, pelaku yang melakukan pelecehan tersebut sedang dalam kondisi mabuk minuman keras.

"Kalau tersangkanya dengar-dengar adalah salah satu kepala sekolah di (Kecamatan) Grabag," kata dia.

Dia mengatakan, pelecehan di atas panggung kerap dialaminya dan rekan sesama penyanyi dangdut. Namun, sedikit yang berani angkat bicara.

"Pelecehan seksual kayak dicium, disentuh, dipegang sebenarnya banyak. Penginnya sih lebih hormat lagi kepada penyanyi," ujar dia.

DPRD minta oknum pelaku diberi sanksi

Atas kejadian itu, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setiabudi pun angkat bicara. Oknum kepala sekolah tersebut menurutnya harus ditindak tegas agar tidak terulang lagi.

Baca juga: Pelecehan terhadap Bocah 9 Tahun, Penjual Roti Keliling Ditangkap

"Bahwa salah satu oknum kepala sekolah di Kabupaten Purworejo terlibat dalam insiden tindak kekerasan dan pelecehan, saya kira harus dirindan tegas, kalau ranag pidana kita serahkan ke pihak kepolisian. Tapi secara administrasi bahwa yang bersangkutan adalah kepala sekolah, saya kira harus ada langkah tegas dari dinas pendidikan," kata Dion pada Rabu (3/7/2023).

Dion menyebut, kelakuan oknum kepala sekolah tersebut sudah mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Purworejo. Sehingga ia meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo untuk memberi sanksi yang tepat kepada oknum kepala sekolah tersebut.

"Kami minta dan kami atensi secara khusus Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo untuk memberikan sanksi tegas bagi yang bersangkutan," kata Dion.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo Wasit Diono saat dihubungi Kompas.com belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kasus tersebut.

Baca juga: Pelecehan Payudara di Sleman, Pelaku Mengaku Sedang Frustrasi

Sementara itu, Kapolsek Grabag AKP Dyah Ayu Ida Nursanti mengatakan, pasca kejadian itu Polsek Grabag lantas memanggil kedua belah pihak. Keduanya dimediasi oleh Polsek dan sepakat kasus tersebut diselesaiakan secara kekeluargaan.

"Pihak pelaku dengan didampingi kepala Desa Roworejo meminta maaf secara terbuka kepada pihak korban atas perbuatan yang sudah dilakukannya dan pihak korban bersedia memaafkannya," kata AKP Dyah Ayu Ida Nursanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Antar Pesanan Bakso, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta

Hendak Antar Pesanan Bakso, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta

Regional
Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Regional
Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Regional
Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Regional
Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Regional
Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Regional
Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Regional
Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Regional
Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Regional
Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Regional
Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Regional
Istri Bos Distro 'Anti Mahal' Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Istri Bos Distro "Anti Mahal" Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Regional
Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Regional
Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com