KUPANG, KOMPAS.com - Mentari belum beranjak sempurna saat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Nasrul Ikhwan Ninong sudah berada di kebun tomat di Desa Maneikun, Kecamatan Lasioat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sambil menenteng sebilah parang dan peralatan pencabut rumput, Nasrul dengan cekatan membersihkan tanaman pengganggu yang melekat di daun pohon tomat.
Pagi itu, Nasrul sedang lepas piket dan tidak ada kegiatan di kantornya di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Lasiolat.
Baca juga: Selamatkan Warga Asing dari Maut, Ipda Fridus Raih Medali Kehormatan Presiden Timor Leste
Mengenakan baju kaus oblong berwarna merah campur hitam bergaris putih dan celana kain cokelat tua, serta sandal jepit berwarna hitam, Nasrul berada di kebun tomat milik seorang warga di Desa Maneikun bernama Matias Moruk.
Nasrul datang lebih awal dari pemilik lahan, usai melaksanakan shalat subuh di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
Baca juga: Oknum Sipir Rutan di NTT Diduga Aniaya Warga
Rumput yang mulai tumbuh subur di dekat tomat, dicabut menggunakan peralatan yang dibawanya. Satu jam kemudian, Matias Moruk tiba.
Keduanya bersama-sama membersihkan lahan seluas setengah hektar itu dari tanaman pengganggu, termasuk juga pemberian pupuk agar tomat bisa tumbuh lebih subur.
Aktivitas keduanya berlangsung hingga pukul 11.00 Wita. Nasrul dan Matias lalu kembali ke rumah masing-masing.
Usai beristirahat di rumah, Nasrul mulai menghidupkan sepeda motor N-Max warna hitam dan kembali lagi ke rumah Matias pada pukul 15.00 Wita.
Keduanya lalu berjalan kaki menuju ke kebun yang sama untuk beraktivitas hingga pukul 17.30 Wita.
Nasrul yang kini menjabat sebagai Kepala Unit Samapta Polsek Lasiolat menjadi inspirasi bagi warga, khususnya petani ladang untuk menambah penghasilan bagi keluarga.
Nasrul memanfaatkan peluang pertanian di wilayah Desa Maneikun.
Di luar tanggung jawab sebagai anggota Polri, Bripka Nasrul juga menjadi petani.
Ia menanam sekitar 700 tanaman tomat lahurus yang merupakan khas daerah Lasiolat di lahan seluas setengah hektar sejak tahun 2022.
Tomat lahurus merupakan satu-satunya jenis tomat yang berukuran besar. Tomat itu hanya bisa tumbuh di beberapa desa di Kecamatan Lasioat, Kabupaten Belu.
Saat itu, dia memperoleh bibit tomat dari warga lainnya yang sebelumnya sudah berhasil mengembangkan tomat lahurus. Sebab, tidak mudah mendapatkan bibit itu lantaran tidak dijual di toko.
"Sangat motivasi buat saya untuk menunjukkan kepada masyarakat petani di Kecamatan Lasiolat. Apalagi potensi di sini banyak lahan kosong sehingga bagaimana caranya kita memanfaatkan lahan yang ada itu untuk bercocok tanam," kata Nasrul kepada Kompas.com, Kamis (20/6/2024).
Baca juga: Kapal Mati Mesin di Perairan Pulau Sukun NTT, 18 Penumpang Selamat
Sebagai polisi, dirinya ingin menunjukkan bahwa daerah perbatasan itu potensial untuk lahan pertanian. Karena itu, ia ikut memanfaatkan lahan tidur untuk menanam tomat.
"Seperti saat ini saya bersama Bapak Matias Moruk memanfaatkan lahan kosong yang ada dengan bercocok tanam tomat lahurus," terang Nasrul.
Baca juga: Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste
Untuk membuka lahan, dia lalu berupaya menyewa traktor. Dananya diambil dari gajinya sebagai polisi. Tak hanya itu, sebagian gajinya juga dipakai untuk membeli pupuk dan peralatan pendukung lainnya.
Pada tahap awal tahun 2022 lalu, dia bersama Matias Moruk berhasil panen dan dijual ke sejumlah warga di kabupaten tetangga seperti Kabupaten Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan hingga Kota Kupang.
Keuntungan yang diperoleh saat ini berkisar Rp 12 juta. Uang hasil penjualan itu diberikan sepenuhnya kepada Matias Moruk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, termasuk membiayai pendidikan anak-anak Matias.
Usaha tomat Matias terus berjalan dengan baik hingga saat ini dan terus dipantau oleh Nasrul.
Setelah berhasil membantu Matias Moruk, pada tahun 2023 Bripka Nasrul lalu berpindah ke Desa Fatulotu dan membantu warga bernama Dani Neno.
Dia dan Dani menanam tomat di lahan seluas dua hektar. Namun kali ini, jenis tomatnya berbeda. Ukurannya lebih kecil.
Di lahan itu, keduanya menanam tomat sebanyak 1.400 batang bibit. Lagi-lagi, Nasrul menyisihkan gajinya untuk keperluan membeli bibit, pupuk dan sewa traktor untuk olah lahan.
Nasrul pun menyerahkan semua keuntungan itu kepada Dani.
"Intinya saya hanya bantu perekonomian warga dan biaya anak sekolah warga tersebut," ungkap Nasrul.
Baca juga: Tabrakan Sepeda Motor yang Dikendarai 4 Remaja di NTT, 1 Tewas dan 3 Luka
Kerja tulus Nasrul bukan tanpa dasar, pasalnya dia lahir dari rahim petani. Kedua orangtuanya di Kabupaten Ngada adalah petani tulen. Sehingga, dia ingin petani di wilayah kerjanya bisa hidup sejahtera dengan memanfaatkan lahan kosong.
Hingga saat ini, Nasrul masih tetap turun ke kebun warganya dan tidak sekadar hanya memotivasi, tapi juga ikut bekerja.
Baca juga: Warga Perbatasan RI-Timor Leste Serahkan Senjata Api Laras Panjang ke TNI
Bripka Nasrul juga memanfaatkan kebersamaan bersama warga untuk menyampaikan pesan keamanan dan ketertiban masyarakat. Tujuannya, untuk menekan angka kriminalitas.
Dia pun berharap, ketika warga disibukkan dengan berbagai aktivitas positif tentu akan mengurangi tindak pidana.
"Selain mengajarkan warga memanfaatkan lahan tidur dengan tanaman produktif, kesempatan berada di tengah warga saya manfaatkan untuk menyampaikan pesan kamtibmas agar warga tidak melakukan tindakan kriminal," ujar Nasrul.
Kerja tulus Bripka Nasrul akhirnya berbuah manis. Dia mendapat penghargaan pin emas yang langsung disematkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal polisi Listyo Sigit Prabowo pada Selasa (7/11/2023) lalu.
Dia diganjar penghargaan tersebut karena mengolah lahan tidur menjadi kebun tomat.
Penghargaan pin emas Kapolri diberikan kepada Nasrul, dalam acara Rakorbin SDM dan PNS Polri tahun 2023.
Penghargaan itu diterima Bripka Nasrul di Hotel Borobudur Jakarta Pusat.
Bripka Nasrul dinilai berprestasi di bidang wirausaha karena mengolah lahan tidur milik warga menjadi perkebunan tomat serta tanaman komoditi lainnya.
"Saya terharu mendapat penghargaan ini," ujar Nasrul.
Dia tidak menyangka dedikasinya di wilayah perbatasan mendapat penghargaan dari pimpinan tertinggi Polri.
Bripka Nasrul pun ke Jakarta pada Senin (6/11/2023), difasilitasi Mabes Polri guna menerima penghargaan tersebut.
"Dedikasi saya adalah mengolah lahan tidur menjadi lahan bermanfaat. Tapi saya kaget karena pimpinan menghargai apa yang saya lakukan selama ini," kata dia.
"Ini menjadi motivasi bagi saya agar berbuat lebih baik lagi. Intinya saya ikhlas bekerja untuk membantu warga saya sehingga bisa baik ekonominya," tambahnya.
Terkait bantuan yang telah diterima, Matias Moruk berterima kasih kepada Bripka Nasrul atas motivasinya untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi kebun tomat lahurus.
"Awalnya saya setuju dan terima tawaran beliau kerja sama buka lahan kosong. Kami kendala tidak ada bibit, tapi dengan susah payah Pak Nasrul dapat bibitnya. Lalu kami pembibitan dan hasilnya seperti hari ini ada sekitar 700 pohon yang ditanam awal," ungkap Moruk kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2024).
Baca juga: Warga Perbatasan RI-Timor Leste Serahkan 230 Senjata Api Rakitan kepada TNI
Moruk mengaku, mulai dari pengolahan lahan pakai traktor dan pemupukan, semua biaya ditanggung Bripka Nasrul. Sehingga, dia sangat berterima kasih dengan kehadiran Nasrul yang sudah membantu dia dan warga lainnya.
"Pak Nasrul ini sangat baik dan kami minta beliau tetap ada bersama kami terus. Yang buat saya heran, uang hasil penjualan tomat malah diserahkan kepada saya. Beliau hanya dapat beberapa tomat untuk kebutuhan makan saja. Saya baru pertama kali temukan polisi seperti ini," ungkap Moruk.
Secara terpisah, Camat Lasiolat Fabianus Seran mengapresiasi tindakan Bripka Nasrul terhadap warganya.
"Awalnya saya lihat beliau ini polisi muda yang selalu berpenampilan rapi dan tidak mungkin mau bekerja yang bersentuhan dengan lumpur. Tapi saya dengar dari masyarakat di desa-desa ternyata dia mengajak warga untuk bertani dengan dia. Setelah saya cek ternyata beliau ini tidak hanya mengajak, tapi malah turun ke lahan untuk bertani," ungkap Fabianus.
Tak hanya itu, pada tahun 2023, dia mengajak dua warga yang tinggal dekat kantor Kecamatan Lasiolat untuk menanam tomat dalam skala yang besar yakni 25.000 pohon.
"Untuk kami di Kecamatan Lasiolat belum pernah ada yang usaha tomat sebesar itu. Kalau kecamatan lainnya di Belu pasti ada. Tapi kecamatan kami, ini baru yang pertama," kata Fabianus.
Fabianus pun mengakui, model penanaman tomat yang dikembangkan oleh Nasrul dikemas secara profesional yakni menggunakan plastik.
"Saya selalu katakan kepada warga, bahwa polisi saja bisa bertani seperti itu, apalagi kalian yang petani asli. Tentu bisa lebih banyak lagi berproduksi," kata Fabianus.
Dia berharap, semua ASN baik dari Polri dan TNI serta kecamatan agar tidak malu mengambil bagian di dunia pertanian.
Sebab, kata dia, hal itu sebenarnya memberikan kontribusi terhadap wilayah Lasiolat dan juga membantu ekonomi keluarga.
"Di samping kita memberikan contoh yang baik kepada masyarakat karena di zaman sekarang kalau hidup berharap dari gaji ASN saya rasa tidak akan mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Sehingga torehan Bripka Nasrul ini tentu menjadi bahan evaluasi semua pihak khususnya ASN agar bisa mengembangkan pertanian," ujar dia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy menyebut, Bripka Nasrul merupakan sosok polisi inspiratif yang perlu menjadi role model bagi anggota yang lain.
"Ini wujud partisipasi Polri dalam membantu menyejahterakan masyarakat di tempatnya mengabdi," ujar Ariasandy kepada Kompas.com di Kupang, Jumat petang.
Selain itu, lanjut Ariasandy, kegiatan Bripka Nasrul juga membantu ketahanan pangan khususnya di Kecamatan Lasiolat.
"Ini tentu sesuai harapan Bapak Presiden Jokowi bahwa kita harus meningkatkan ketahanan pangan di daerah masing-masing," kata Ariasandy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.