Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Setiap Hari Kami Harus Bertaruh Nyawa Melewati Jalan yang seperti Kali Saat ke Kota"

Kompas.com - 12/07/2022, 13:42 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Tak lama lagi, Indonesia akan merayakan kemerdekaan yang ke-77.

Setelah puluhan tahun merdeka, pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur jalan, jembatan, dan listrik, hingga ke pelosok negeri.

Namun, masih ada warga di pelosok Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang belum menikmati buah dari kemerdekaan tersebut, terutama infrastruktur jalan dan listrik.

Seperti warga Dusun Tureng, Desa Nggalak, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, yang masih terisolasi karena infrastruktur jalan sangat buruk.

Warga dari dusun itu kesulitan jika harus bepergian ke Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Begitu pula ke Labuan Bajo, kota destinasi wisata super premium.

Warga Dusun Tureng, Wal Abulat mengatakan, warga kampung itu harus melewati jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat untuk bisa ke Labuan Bajo.

Setiap kali ke kota, kendaraan umum yang membawa penumpang selalu terjebak macet karena kondisi jalan yang buruk, mirip seperti kali. Apalagi, di saat hujan, lumpur bisa setinggi bak mobil yang menjadi angkutan umum di wilayah tersebut.

Baca juga: Kasus Stunting di Kabupaten Manggarai NTT Masuk Kategori Merah, Bupati: Itu Kabar Buruk

"Sekarang musim hujan. Jalannya penuh lumpur. Mobil selalu macet di jalan saat warga ke kota untuk menjual hasil komoditi dan membeli sembako," tutur Wal kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (12/7/2022).

Ia mengatakan, jalan yang dilalui itu menghubungkan Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, menuju Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat. Jalan itu, kata dia, milik Pemerintah Provinsi NTT.

"Yang rusak parah ini sekitar 100 kilometer dari Labuan Bajo, kota Super Premium Labuan Bajo," katanya.

Wal berharap kerusakan jalan tersebut bisa segera diperbaiki.

"Pak Presiden Jokowi, sesungguhnya kami belum merdeka. Kami belum menikmati buah dari kemerdekaan ini. Setiap hari kami harus bertaruh nyawa melewati jalan yang seperti kali saat ke kota," ungkapnya.

Ia menyebut, warga dari wilayah itu selalu berjalan kaki di jalanan yang berlumpur karena kendaraan terjebak macet.

Sementara itu, warga Kampung Tureng, Desa Nggalak, Pater Paskalis Semaun mengaku sangat prihatin dengan penderitaan warga di wilayah itu.

"Para pejabat dari kota selalu melintasi jalan ini dengan mobil mewah. Sementara masyarakat, selalu berjibaku di lumpur karena kendaraan selalu macet saat melewati jalan yang amat sangat parah ini," ujar Pater Paskalis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com