LEBAK, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta warga untuk mewaspadai hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada malam hari.
"Peringatan kewaspadaan perlu, guna mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak ada korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agust Riza Faisal, di Lebak, Jumat (26/4/2024).
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Banten, termasuk Kabupaten Lebak berpeluang hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada sore hingga malam hari.
Baca juga: Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir
"Cuaca buruk tersebut berpeluang menimbulkan bencana alam, seperti banjir, pergerakan tanah, longsor, dan angin puting beliung," kata Agust Riza.
Oleh karena itu, BPBD Lebak meminta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan terhadap curah hujan tinggi itu.
"Kami minta relawan serta aparatur kecamatan, desa, dan kelurahan agar dapat mengoptimalkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca buruk itu," ujar Agust.
Menurut Agust, BPBD Lebak kini mempersiapkan peralatan kebencanaan untuk menghadapi cuaca buruk tersebut, termasuk kendaraan roda dua dan roda empat serta kendaraan dapur umum.
Selain itu, juga peralatan tambang, gergaji mesin, pelampung, perahu motor, pompa penyedot air, dan lainnya.
Baca juga: Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam
BPBD Lebak juga menjamin ketersediaan logistik berupa beras, aneka makanan, lauk pauk siap saji, mi instan, air minum kemasan, tenda darurat untuk menampung pengungsian hingga obat-obatan.
"Kami menjamin ketersediaan logistik mencukupi untuk beberapa bulan ke depan," kata Agust.
Sementara itu, sejumlah warga yang tinggal di bantaran aliran Sungai Ciujung, Cisimeut, dan Ciberang, Kabupaten Lebak meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan tinggi.
"Kami bersama warga di sini waspada dan jika curah hujan terus menerus terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir aliran sungai meluap."
Demikian kata Edi Junaedi (45) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak yang tempat kediamannya berada beberapa meter dari Sungai Ciujung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.