Di sekolahnya sendiri, ia tidak tahu persis berapa anak yang tidak bisa membaca. Tetapi, di kelasnya sendiri ada satu orang.
Ketika masih menggunakan kurikulum terdahulu, keadaan tidak jauh berbeda. Justru banyak anak terpaksa berhenti sekolah karena tidak bisa membaca dan tidak naik kelas.
Julieta, Trifosa, dan Defretis pun berharap, peningkatan kualitas anak didik bukan hanya dibebankan kepada guru saja, tetapi juga orangtua di rumah.
"Di sini, kontrol orangtua lemah. Jadi, perkembangan pendidikan anak-anak tidak optimal. Kalau kami para guru, jangan ditanya lagi, pasti usaha terus," ujar Defretis.
Mengutip data BPS NTT, Kabupaten Timor Tengah Selatan masuk ke dalam lima kabupaten di NTT yang tingkat buta hurufnya tertinggi.
Menurut data terbaru 2021, urutan pertama kabupaten yang tingkat buta hurufnya tertinggi, yakni Sumba Barat Daya, disusul Sumba Barat, Malaka, Timor Tengah Selatan, dan Sumba Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.