Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore di PLBN Wini dan Keseruan Voli Tanpa Jaring...

Kompas.com - 17/11/2023, 06:28 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

LANGIT biru perlahan menguning saat reporter Kompas.com Baharudin Al Farisi tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Kamis (16/11/2023), sekitar pukul 17.11 WITA.

Rasa lelah usai menempuh 240 kilometer perjalanan darat dari Kupang, tak bisa dihindari.

Bahkan, meskipun suguhan pemandangan sepanjang perjalanan cukup memanjakan mata, bokong dan pinggang yang selama enam jam lebih hanya digunakan untuk duduk, tidak pula dapat dibohongi. Pegalnya bukan main.

Usai menaruh barang-barang di Wisma Indonesia, penginapan resmi di kompleks PLBN Wini, menikmati sore di perbatasan Indonesia-Timor Leste, menjadi pilihan. Sekaligus demi mengeliminasi mabuk darat.

Salah satu sudut PLBN Wini menarik perhatian. Sekelompok muda mudi tampak seru sekali bermain voli.

Baca juga: Sepenggal Cerita Perjalanan Menuju Wini, Pelosok yang Kini Jadi Beranda Nusantara

Mengenakan kaos, celana pendek, dan sepatu bersol karet, mereka asyik saling melontarkan bola. Seruan dan teriakan ketika ada salah seorang pemain hendak melakukan smash membuat suasana semakin menyenangkan.

"Pukul keras," pekik salah seorang pemain memberi semangat rekannya yang hendak menyambut bola melambung.

Bahkan, tak peduli bahwa tak ada jaring alias net yang menghalangi dua tim itu. Tak peduli pula lapangan yang digunakan sudah pudar warnanya dan tak lagi mulus. Permainan tetap menggembirakan.

Seorang warga Wini bernama Daniel Keno (46) saat ditemui di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Insana Utara, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (16/11/2023).KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Seorang warga Wini bernama Daniel Keno (46) saat ditemui di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Insana Utara, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (16/11/2023).

Salah seorang warga bernama Daniel Keno (46) mengungkapkan, para muda mudi ini sejatinya sedang berlatih menjelang kompetisi yang akan digelar gereja setempat.

"Ada kegiatan di paroki, (kompetisi) antarlingkungan. Jadi mereka latihan. Karena ulang tahun gereja sebentar lagi," kata Daniel.

Tetapi, Daniel tak menampik, bermain voli sudah menjadi rutinitas muda mudi di sekitar PLBN Wini. Jadi, seandainya tidak ada kompetisi pun mereka tetap bermain voli tanpa jaring setiap sore.

TNI/Polri yang bertugas menjaga keamanan daerah itu mempersilakan mereka untuk menggunakan lapangan untuk kegiatan positif.

"Dari Pak Danki (komandan kompi) bilang, 'kalau sore, main voli di sini saja supaya ada kegiatan, ada hiburan.' Jadi, orang lokal (Wini) datang ke sini terus," lanjut pria yang hadir untuk mencari hiburan itu. 

Baca juga: Patung Presiden Soekarno di Pos Lintas Batas Negara Motaain dan Wini

Kegiatan olahraga semacam itu sekaligus sebagai upaya untuk membangun kedekatan antara masyarakat setempat dengan aparat TNI dan Polri yang bertugas menjaga PLBN Wini.

Di tengah menonton serunya permainan voli sembari bercakap-cakap dengan Daniel, baru tersadar bahwa tak ada seorang pun di area itu yang memegang ponsel.

Seluruh kegiatan yang tersaji di lapangan voli dan sekitarnya, termasuk anak-anak yang bergelantungan di steger samping lapangan, terbebas dari "jeratan" ponsel. Semua hanya terekam di ingatan.

Sejurus kemudian, sang surya perlahan terbenam di ufuk barat, tanda keseruan permainan voli mesti berakhir. Salam tos jadi tanda perpisahan di antara mereka yang kemudian berjalan pulang ke rumah masing-masing.

 

*Perjalanan reporter Kompas.com Baharudin Al Farisi ke PLBN Wini merupakan kolaborasi bersama BNPP. Selain PLBN Wini, ada pula perjalanan ke lima PLBN lain, yakni Hadi Maulana di PLBN Serasan, Xena Olivia di PLBN Jagoi Babang, Ahmad Dzulfikor di PLBN Sei Nyamuk, Sigiranus Maruto Bere di PLBN Napan, dan Achmad Nasrudin Yahya di PLBN Sota. Ikuti cerita perjalanan kami dalam lipsus Merah Putih di Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com