Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Kompas.com - 18/12/2023, 12:11 WIB
Xena Olivia,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BENGKAYANG, KOMPAS.com - Bangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat, memiliki nuansa suku Dayak Bidayuh.

Salah satu cirinya adalah terdapat bangunan tambahan yang biasa disebut menara pengintai di samping bangunan utama.

Rangka bangunan dua lantai itu terbuat dari besi setinggi sekitar 10 meter. Tak ada tembok di setiap sisinya alias terbuka. Atapnya berbahan asbes.

Tak ada perabotan di lantai bawah. Hanya lantai berkelir krem gading dengan pembatas pagar besi di sekelilingnya. 

Baca juga: Cerita Perjalanan Menuju Beranda Nusantara Jagoi Babang, Jalan Berkelok Terbayar Indahnya Alam Kalimantan

Terdapat pula tangga hitam melingkar yang menghubungkan dengan lantai dua. Pijakan di lantai dua juga sama seperti lantai bawah, yakni lantai berkelir krem gading.

Dari lantai dua, tersaji pemandangan berupa hutan hijau yang asri.

Pelaksana tugas (Plt) Administrator PLBN Jagoi Babang, Misdo Jerry mengatakan, suku Dayak Bidayuh merupakan warga dominan yang tinggal di Bengkayang.

"Jadi ya enggak heran, PLBN ini, bangunan-bangunannya, mengarah ke adat Dayak Bidayuh," ujar Misdo saat Kompas.com bertandang ke PLBN Jagoi Babang, Selasa (12/12/2023).

Dengan mengusung arsitektur dan interior suku Dayak Bidayuh, keberadaan PLBN Jagoi Babang sendiri cukup menarik masyarakat sekitar untuk datang.

Banyak yang sengaja datang, baik warga Indonesia maupun Malaysia, untuk melintas, bahkan sekadar berfoto di titik-titik pada bangunan yang dianggap cantik.

"PLBN Jagoi Babang ini lumayan cantik ya. Di titik nol ada gerbang kedatangan dari Malaysia, itu juga dibangun dari adat Dayak, rumah panjang. Kalau sudah jadi, pasti bagus sekali," ujar Misdo.

PLBN Jagoi Babang sendiri memiliki luas bangunan sebesar 10.694 meter persegi dan luas lahan 143.200 meter persegi. 

Baca juga: Tinjau PLBN Jagoi Babang, Mendagri Tito: Ini Salah Satu yang Paling Siap Diresmikan

Lokasinya di Desa Jagoi yang jaraknya 268 kilometer dari Bandara Internasional Supadio, Pontianak.

Waktu tempuhnya sekitar tujuh jam perjalanan via darat.

Sementara itu, setiap harinya ada sekitar 50 orang yang melintas dari Indonesia ke Serawak, Malaysia, melalui PLBN ini. Mereka yang melintas merupakan warga yang memiliki pekerjaan atau kerabat di negara tetangga.

Dengan pembangunan PLBN Jagoi Babang, Misdo berharap dapat menumbuhkan perekonomian warga perbatasan Indonesia-Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com