Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kompas.com - 24/01/2024, 16:13 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kasus kematian akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, terus menurun dalam dua tahun terakhir.

Jika pada tahun 2022 terdapat tujuh kasus kematian dari total 1.897 kasus, tahun 2023 menjadi empat kasus kematian dari total 2.195 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty mengungkapkan hal itu saat media briefing, Rabu (24/1/2024).

Menurut Andi per Januari 2024, kasus DBD yang terkonfrimasi positif sebanyak 28 kasus.

"Tidak ada fatalitas (kematian), karena semuanya bisa ditangani dengan baik," ujar Andi.

Baca juga: Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakbar, Dinkes: Kasus DBD di Sana Tinggi

Kendati demikian, pihaknya tetap akan terus menggencarkan berbagai upaya pencegahan dan pengobatan. Termasuk pemberian vaksin DBD di sejumlah wilayah, khususnya di Kecamatan Balikpapan Utara, dan Balikpapan Tengah.

"Vaksinasi DBD adalah satu inovasi pencegahan dan penanggulangan kasus DBD yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dibiayai dengan APBD," imbuh Andi.

Vaksinasi DBD di Balikpapan merupakan proyek percontohan atau pilot project di Indonesia yang diberikan secara gratis oleh pemerintah sebanyak 9.800 dosis.

Adapun kelompok sasaran vaksin DBD ini adalah anak-anak usia sekolah dengan rentang 5 tahun hingga 14 tahun yang hingga saat ini merupakan kelompok tertinggi.

Pelaksanaan vaksin DBD ini diberikan kepada anak sekolah lantaran komunitas dan habitat dari nyamuk aedes aegypt ini aktif menggigit sejak pagi sampai sore hari.

"Sementara waktu tersebut menjadi aktivitas anak-anak kita berada di sekolah. Maka sasaran dalam vaksinasi DBD ini di sekolah, yang sudah ditunjuk sebagai tempat untuk penyuntikan dan tenaga kesehatan yang datang ke sekolah," ucapnya.

Baca juga: Update Kasus DBD di Kalsel: 80 Kasus, 2 Meninggal, 3 Kabupaten/Kota Waspada

Terlebih, Balikpapan menjadi yang paling tinggi dengan prevalensi kesakitan dan kematian yang diakibatkan virus DBD.

"Sehingga perlu dilakukan vaksinasi untuk meningkatkan imunitas kekebalan, terkait dengan virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti," tuturnya.

Vaksin Dengue (Qdenga) merupakan vaksin dengue tetravalent yang mengandung virus hidup yang dilemahkan berdasarkan seluruh serotipe dengue. Berbentuk serbuk injeksi dan pelarut.

Vaksinasi DBD ini dilakukan dalam dua tahap injeksi pada dua waktu yaitu dosis pertama pada bulan 0 dan dosis kedua pada bulan 3.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com