BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus meningkat. Hal ini membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Diauddin mengatakan, saat ini sebanyak 82 orang terjangkit DBD.
"Dua orang di antaranya meninggal dunia," ujar Diauddin dalam keterangannya yang diterima, Jumat (19/1/2024).
Baca juga: Bagaimana Wolbachia Menurunkan Penyebaran DBD? Berikut Penjelasannya
Diauddin menerangkan, musim penghujan menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kasus DBD di Kalsel.
"Di musim hujan ini angka kasus memang cukup tinggi. Nyamuk mudah berkembang biak di air," jelasnya.
Selain itu, Diauddin juga membandingkan jumlah kasus DBD Januari 2024 dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
"Januari tahun lalu dengan tahun ini ada peningkatan, Januari tahun lalu tidak sampai 80 kasus, sekarang baru pertengahan Januari 2024 sudah lebih," ungkapnya.
Baca juga: Gejala DBD, Kenali Cirinya Sebelum Terlambat
Baca juga: Waspada DBD, Ini 8 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk
Diauddin mengatakan, ada 3 kabupaten dan kota di Kalsel dengan angka kasus DBD cukup tinggi.
Ketiga wilayah itu adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kota Banjarbaru.
Kendati cukup tinggi, Dinkes Kalsel belum menetapkan kasus DBD ini sebagai Kasus Luar Biasa (KLB).
Sejauh ini, pihaknya tengah gencar melakukan sosialisasi pentingnya menjaga lingkungan yang sehat.
"Pemerintah kabupaten dan kota juga diminta untuk meningkatkan sosialisasi waspada DBD ke masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Pencegahan dan Mengobati Demam Berdarah Dengue (DBD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.