Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Kompas.com - 28/04/2024, 16:39 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Sejarah pergerakan perjuangan perempuan membangun peradaban bangsa telah banyak lahir di nusantara.

Salah satunya yakni Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang telah berdiri sejak 81 tahun silam hingga kini sebagai pergerakan kaum perempuan Sasak Indonesia.

NBDI didirikan oleh Maulanassyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdlatul Wathan (NW) Ormas keagamaan terbesar di NTB yang juga pahlawan nasional Indonesia.

Dalam peringatan hari lahir ke-81 NBDI yang diadakan Minggu (28/4/2024), Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Wathan, Hj Lale Syifaun'nufus, mengatakan, peringatan NBDI ini sebagai motivasi untuk selalu berjuang dan memperjuangkan hak-hak kaum perempuan Sasak.

Baca juga: Wayang Sasak Hadir di Peluncuran Local Cinema Mataram

"Tonggak itu semua adalah tanggal 21 April 1943 M, hari lahirnya sebuah peradaban kaum perempuan pertama di bumi Sasak ini. Dialah Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah, yang populer disebut NBDI," ungkap Lale.

Sosok politisi yang lahir dari kalangan santri itu mengungkapkan, NBDI telah melahirkan perempuan-perempuan hebat, baik di bidang pendidikan, kemimpinan bahkan politik.

"NBDI selalu menjunjung tinggi kesetaraan untuk memperjuangkan hak-haknya untuk mendapatkan mulai dari hak pendidikan bahkan menyampaikan suara di pemerintahan," kata Lale.

NBDI memiliki lima spirit yang menjadi pedoman bagi para muslimah NW dalam menjalani kehidupan. Spirit yang ditelurkan tersebut yakni mengabdikan diri kepada Allah SWT, kebangkitan, cinta tanah air, emansipatoris keperempuanan dan spirit perjuangan.

Disampaikan Lale, salah satu sosok inspiratif yang dilahirkan dari Madrasah NBDI adalah Hj Siti Raehanun Zainuddin Abdul Madjid, putri Maulanassyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid yang tidak lain juga merupakan ibundanya.

"Beliau dikenal sebagai Ummuna, pemimpin perempuan NW yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan agama, nusa, dan bangsa," ungkap Lale.

Kiprah Siti Raehanun, kata Lale, telah diakui dunia internasional seperti Prof Kevin Fogg, seorang peneliti dari Amerika Serikat dan Prof Bianca dari Australia.

"Mereka mengagumi kepemimpinannya dan menyebutnya sebagai pelopor perempuan berkelas dunia yang mampu memimpin organisasi Islam terbesar di luar Jawa," kata Lale.

Lebih lanjut Lale mengatakan, sosok Siti Raehanun adalah napas perjuangan agama, nusa dan bangsa, terkhusus napas perjuangan organisasi Nahdlatul Wathan, sang pendobrak peradaban kaum perempuan.

Baca juga: Ebatan Khas Sasak, Makanan Para Raja yang Paling Diburu Saat Berbuka

Lale mengajak ribuan muslimah NW di seluruh nusantara dan dunia untuk mengambil spirit perjuangan dari Madrasah NBDI.

"Mari kita teruskan perjuangan NBDI untuk melahirkan perempuan-perempuan hebat yang mampu membangun bangsa dan negara," serunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com