LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Sejarah pergerakan perjuangan perempuan membangun peradaban bangsa telah banyak lahir di nusantara.
Salah satunya yakni Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang telah berdiri sejak 81 tahun silam hingga kini sebagai pergerakan kaum perempuan Sasak Indonesia.
NBDI didirikan oleh Maulanassyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdlatul Wathan (NW) Ormas keagamaan terbesar di NTB yang juga pahlawan nasional Indonesia.
Dalam peringatan hari lahir ke-81 NBDI yang diadakan Minggu (28/4/2024), Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Wathan, Hj Lale Syifaun'nufus, mengatakan, peringatan NBDI ini sebagai motivasi untuk selalu berjuang dan memperjuangkan hak-hak kaum perempuan Sasak.
Baca juga: Wayang Sasak Hadir di Peluncuran Local Cinema Mataram
"Tonggak itu semua adalah tanggal 21 April 1943 M, hari lahirnya sebuah peradaban kaum perempuan pertama di bumi Sasak ini. Dialah Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah, yang populer disebut NBDI," ungkap Lale.
Sosok politisi yang lahir dari kalangan santri itu mengungkapkan, NBDI telah melahirkan perempuan-perempuan hebat, baik di bidang pendidikan, kemimpinan bahkan politik.
"NBDI selalu menjunjung tinggi kesetaraan untuk memperjuangkan hak-haknya untuk mendapatkan mulai dari hak pendidikan bahkan menyampaikan suara di pemerintahan," kata Lale.
NBDI memiliki lima spirit yang menjadi pedoman bagi para muslimah NW dalam menjalani kehidupan. Spirit yang ditelurkan tersebut yakni mengabdikan diri kepada Allah SWT, kebangkitan, cinta tanah air, emansipatoris keperempuanan dan spirit perjuangan.
Disampaikan Lale, salah satu sosok inspiratif yang dilahirkan dari Madrasah NBDI adalah Hj Siti Raehanun Zainuddin Abdul Madjid, putri Maulanassyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid yang tidak lain juga merupakan ibundanya.
"Beliau dikenal sebagai Ummuna, pemimpin perempuan NW yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan agama, nusa, dan bangsa," ungkap Lale.
Kiprah Siti Raehanun, kata Lale, telah diakui dunia internasional seperti Prof Kevin Fogg, seorang peneliti dari Amerika Serikat dan Prof Bianca dari Australia.
"Mereka mengagumi kepemimpinannya dan menyebutnya sebagai pelopor perempuan berkelas dunia yang mampu memimpin organisasi Islam terbesar di luar Jawa," kata Lale.
Lebih lanjut Lale mengatakan, sosok Siti Raehanun adalah napas perjuangan agama, nusa dan bangsa, terkhusus napas perjuangan organisasi Nahdlatul Wathan, sang pendobrak peradaban kaum perempuan.
Baca juga: Ebatan Khas Sasak, Makanan Para Raja yang Paling Diburu Saat Berbuka
Lale mengajak ribuan muslimah NW di seluruh nusantara dan dunia untuk mengambil spirit perjuangan dari Madrasah NBDI.
"Mari kita teruskan perjuangan NBDI untuk melahirkan perempuan-perempuan hebat yang mampu membangun bangsa dan negara," serunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.