Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat PLBN Wini, Muda-mudi Bisa Bekerja, Ekonomi Warga Meningkat

Kompas.com - 18/11/2023, 08:13 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

POS Lintas Batas Negara (PLBN) Wini yang berlokasi di Jalan Oecusse-Wini, Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak hanya menjadi penanda batas antara Indonesia dengan wilayah eksklave Timor Leste, Distrik Oecusse.

Kehadiran PLBN Wini yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 19 Januari 2018 juga memiliki dampak positif bagi warga Desa Wini.

Ketua PLBN Wini, Don Gaspar, menjelaskan bahwa bangunan megah PLBN berdiri di lahan seluas lima hektar milik penduduk Desa Wini.

Para pemilik tanah bersepakat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara untuk membebaskan lahan mereka.

“Mereka merelakan tanahnya diganti rugi oleh pemerintah untuk dibangun PLBN, tetapi dengan catatan, anak-anak mereka bisa mendapatkan pekerjaan di PLBN Wini,” ujar Don saat ditemui di PLBN Wini, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Sepenggal Cerita Perjalanan Menuju Wini, Pelosok yang Kini Jadi Beranda Nusantara

Setelah sepakat, Kementerian PUPR merekrut anak para pemilik tanah secara bertahap. Perekrutan berlangsung pada 2017, 2018, dan 2019.

Ada berbagai pekerjaan yang ditawarkan, di antaranya teknisi, petugas keamanan, dan petugas kebersihan.

Dengan begitu, muda-mudi di Desa Wini langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah.

“Anak-anaknya sudah selesai sekolah tapi tidak punya pekerjaan, kami rekrut untuk bekerja di PLBN dengan maksud supaya kehidupan masyarakat di sekitar perbatasan ekonominya bisa meningkat,” ucap Don.

Baca juga: Sore di PLBN Wini dan Keseruan Voli Tanpa Jaring...

Kini ada 98 anak pemilik tanah yang bekerja di PLBN Wini.

Don menyampaikan, mereka digaji sesuai ketentuan upah minimum provinsi (UMP) NTT, yakni sekitar Rp 2,1 juta per bulan. Selain itu, mereka mendapatkan tunjangan.

“Kemudian nanti ditambah ada BPJS Kesehatan, Ketenagakerjaan, sehingga (gaji yang diterima) lebih besar sedikit dari UMP. Ya mungkin Rp 2,1 juta sampai Rp 2,3 juta kurang lebih,” ungkap Don.

Baca juga: Malam Mencekam Tahun 1999, Warga Wini Sembunyi di Gunung dan Hanya Makan Ubi Bakar Selama Dua Bulan

Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Don Gaspar, saat ditemui di PLBN Wini, Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/11/2023). KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Don Gaspar, saat ditemui di PLBN Wini, Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/11/2023).
Kebijakan ini memiliki multiplier effect, tak hanya mengurangi pengangguran di Wini, tetapi juga menggerakkan perekonomian warga.

“Tiap bulan kan mereka menerima gaji. Nah, itu mereka bisa belanja barang-barang produksi masyarakat di sini. Artinya, perputaran ekonomi jalan dan ekonomi meningkat,” ucap Don.

Seorang pemilik warung makan bernama Oktaviana Akoit (43) mengaku merasakan betul dampak berdirinya PLBN di Desa Wini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com