Salin Artikel

Berkat PLBN Wini, Muda-mudi Bisa Bekerja, Ekonomi Warga Meningkat

Kehadiran PLBN Wini yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 19 Januari 2018 juga memiliki dampak positif bagi warga Desa Wini.

Ketua PLBN Wini, Don Gaspar, menjelaskan bahwa bangunan megah PLBN berdiri di lahan seluas lima hektar milik penduduk Desa Wini.

Para pemilik tanah bersepakat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara untuk membebaskan lahan mereka.

“Mereka merelakan tanahnya diganti rugi oleh pemerintah untuk dibangun PLBN, tetapi dengan catatan, anak-anak mereka bisa mendapatkan pekerjaan di PLBN Wini,” ujar Don saat ditemui di PLBN Wini, Jumat (17/11/2023).

Setelah sepakat, Kementerian PUPR merekrut anak para pemilik tanah secara bertahap. Perekrutan berlangsung pada 2017, 2018, dan 2019.

Ada berbagai pekerjaan yang ditawarkan, di antaranya teknisi, petugas keamanan, dan petugas kebersihan.

Dengan begitu, muda-mudi di Desa Wini langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah.

“Anak-anaknya sudah selesai sekolah tapi tidak punya pekerjaan, kami rekrut untuk bekerja di PLBN dengan maksud supaya kehidupan masyarakat di sekitar perbatasan ekonominya bisa meningkat,” ucap Don.

Kini ada 98 anak pemilik tanah yang bekerja di PLBN Wini.

Don menyampaikan, mereka digaji sesuai ketentuan upah minimum provinsi (UMP) NTT, yakni sekitar Rp 2,1 juta per bulan. Selain itu, mereka mendapatkan tunjangan.

“Kemudian nanti ditambah ada BPJS Kesehatan, Ketenagakerjaan, sehingga (gaji yang diterima) lebih besar sedikit dari UMP. Ya mungkin Rp 2,1 juta sampai Rp 2,3 juta kurang lebih,” ungkap Don.

“Tiap bulan kan mereka menerima gaji. Nah, itu mereka bisa belanja barang-barang produksi masyarakat di sini. Artinya, perputaran ekonomi jalan dan ekonomi meningkat,” ucap Don.

Seorang pemilik warung makan bernama Oktaviana Akoit (43) mengaku merasakan betul dampak berdirinya PLBN di Desa Wini.

Ketika ada acara di PLBN Wini, Oktaviana acap kali kebanjiran pesanan, mengingat tempat usahanya yang sudah berdiri dua tahun, berjarak hanya beberapa meter dari pintu masuk PLBN Wini.

“Kan Mama (saya) di sini. Mereka ada pesanan makanan, itukan kemudahan untuk kami yang ada di sini. Ada acara apa gitu, ada pesan makanan, gorengan, minuman,” ujar Oktaviana, Kamis (16/11/2023).

Terlepas dari itu, ibu lima anak tersebut tak memungkiri bahwa usahanya mengalami pasang surut.

Namun, Oktaviana tetap bersyukur karena penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Paling satu hari Rp 200.000 atau Rp 150.000. Jadi, Mama masak ya diukur-ukur, sesuai dengan yang ada. Paling per bulan Rp 1 juta (untuk masak),” kata Oktaviana.

*Perjalanan reporter Kompas.com Baharudin Al Farisi ke PLBN Wini merupakan kolaborasi bersama BNPP. Selain PLBN Wini, ada pula perjalanan ke lima PLBN lain, yakni Hadi Maulana di PLBN Serasan, Xena Olivia di PLBN Jagoi Babang, Ahmad Dzulfikor di PLBN Sei Nyamuk, Sigiranus Maruto Bere di PLBN Napan, dan Achmad Nasrudin Yahya di PLBN Sota. Ikuti cerita perjalanan kami dalam lipsus Merah Putih di Perbatasan.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/18/08131331/berkat-plbn-wini-muda-mudi-bisa-bekerja-ekonomi-warga-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke