Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Kompas.com - 11/05/2024, 16:40 WIB
Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Yudi Saprianto (43) tak pernah menyangka keponakannya, Sagil Muhammad Rizky, akan tumbuh tinggi dan besar.

Saat ini, Sagil bertinggi lebih dari 2 meter dengan berat 95,7 kilogram dan ukuran kaki 52. Padahal, dia baru duduk di kelas 6 sekolah dasar dan usianya 12 tahun.

Baca juga: Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Hasil pemeriksaan dokter, Sagil tidak mengidap penyakit tertentu dan kemungkinan akan terus bertambah tinggi sampai 2,2 meter.

Baca juga: Video Viral, Modus Pengendara Motor Pura-pura Diserempet

"Alhamdulillah, hasil pemeriksaan dokter, Sagil tidak mengalami sakit. Ini pemberian dari Allah," kata Yudi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (11/5/2024).

Ia mengatakan, dari rekam jejak keluarga Sagil, tidak ada yang memiliki tinggi badan melebihi ukuran normal orang Desa Belui, Kecataman Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Asupan makanan juga normal, tidak ada yang berbeda.

Namun, "keajaiban" datang ketika Sagil duduk di kelas 2 SD. Tubuhnya tumbuh dengan cepat. Saat itu usia Sagil baru 9 tahun.

Dirundung

Tubuh tinggi dari pasangan Sabaruddin dan Susi Herlina yang beda dari anak seusianya, membuatnya Sagil sering dirundung oleh teman-temannya. Sagil sempat muram dan tak percaya diri.

 

Namun, perundungan tidak lama. Sebab, Sagil yang bertubuh besar bak orang dewasa, menyurutkan nyali anak-anak lain yang hendak merundungnya.

"Ya takutlah anak-anak lain mau bully Sagil. Badannya besar dan tinggi, tapi hatinya baik. Semua anak dari kelas 1 sampai 6 itu mau berteman dengan Sagil," kata Yudi.

Butuh Bantuan

Sebagai paman, Yudi merasa kasihan dengan orangtua Sagil yang harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk keperluan Sagil.

Orangtua Sagil harus menjahitkan baju seragam karena ukuran tubuh Sagil yang sulit dicari. 

Untuk baju seragam sekolah saja, orangtua Sagil yang kini bekerja serabutan, harus merogoh kocek Rp 450.000.

Belum lagi dengan sepatu Sagil yang ukuran kakinya mencapai 52. Keluarga harus mencari secara online dengan harga di atas Rp 300.000.

 

"Kini terpaksa pakai ukuran 50. Jadi kaki Sagil itu nekuk. Jadi sudah robek-robek sepatunya. Kalau mau beli ke luar negeri tentu mahal, bisa jutaan, orangtuanya tak mampu," kata Yudi.

Biaya ini belum termasuk pakaian sehari-hari -hari Sagil.

"Mohon untuk bantuannya karna orangtua Sagil dengan kerjaan serabutan untuk membeli fasilitasnya, sangat sulit dikarenakan keterbatasan ekonomi," kata Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com