JAMBI, KOMPAS.com - Sagil Muhammad Rizky (12), anak yang masih duduk di kelas enam SD dengan tinggi mencapai 2 meter bercita-cita ingin menjadi TNI.
Belum ada persiapan khusus untuk mengejar cita-citanya, Sagil hanya rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran fisik.
"Cita-cita mau jadi tentara, karena ingin membuat bangga orangtua," kata Sagil melalui sambungan telepon, Sabtu (11/5/2024).
Baca juga: Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter
Ketertarikan Sagil menjadi tentara tidak semata-mata dorongan dari orangtua. Kondisi badannya yang tinggi membuat dirinya merasa cocok menjadi tentara.
Cita-cita Sagil langsung disambut baik oleh Kodim Kerinci. Yudi Saprianto, paman Sagil yang mendampingi Sagil saat wawancara mengatakan, Komandan Kodim Kerinci akan mendatangi kediaman Sagil.
"Pak Dandim besok mau ke rumah. Mau data Sagil, biar bisa masuk tentara. Kami senang dengan kabar ini," kata Yudi.
Baca juga: Sastra Tutur Senandung Jolo Muaro Jambi Raih Rekor Muri
Meskipun dipandang keajaiban, Sagil sendiri terkadang mengalami banyak kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari dengan tinggi badan 2 meter pada masa kanak-kanak.
"Kalau naik angkot itu bayar sendiri, karena dianggap sudah dewasa. Padahal anak-anak lain tidak bayar, karena ikut sama orangtuanya," kata Sagil.
Tidak hanya saat naik angkot, ketika masuk rumah kepala Sagil sering kepentok pintu.
Sebab, pintu di rumahnya di Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi, rata-rata ukurannya tak sampai 2 meter.
Kesulitan lain sepatunya kekecilan yakni ukuran 50. Padahal kakinya berukuran 52 dan sulit mencarinya di Indonesia. Jikalau pun ada itu di luar negeri.
"Saya beli di pasar online diketawain, karena cari sepatu ukuran 52. Jadi 6 bulan terpaksa pakai sepatu sempit, kakinya sakit dan sering lecet," kata Sagil.
Ia berharap ada pihak yang membantunya menemukan sepatu. Sebab, pekerjaan orangtuanya yang serabutan tidak sanggup membeli sepatu dari luar negeri.
Ketika duduk di kelas dua SD 36/III Beliu, Sagil mengalami pertumbuhan yang relatif cepat. Anak-anak sebaya dengannya pun heran dan mengejek Sagil.
"Saya diejek besar kayak raksasa. Tapi saya diam saja, tidak masalah dengan ejekan itu," kata Sagil.
Menurutnya, ejekan dari teman sebaya tidak menyakitinya. Dia tetap sayang dengan teman-temannya.
Sagil mengatakan, dia sangat suka berolahraga, terutama sepak bola. Untuk olahraga lain seperti voli dan basket, dia mengaku ingin bermain, tetapi tidak ada lapangan.
Lantaran suka olahraga, Sagil kerap mewakili sekolahnya bertanding bahkan beberapa juara satu tingkat kecamatan dan masuk tiga besar di tingkat kabupaten.
"Saya pernah juara lempar turbo dan olahraga atletik lainnya. Kadang juara 1 kadang juara 2," kata Sagil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.