Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Rp 17 Miliar dan Cerita Tak Akur Sang Bupati dan Wabup Aceh Tengah

Kompas.com - 16/05/2020, 04:24 WIB
Rachmawati

Editor

Shabela yang emosi mengejar dua orang tersebut hingga ke depan pintu.

"Setelah berada di luar, saya melihat ada sekitar lima orang yang seolah bersiap untuk menyerang saya. Tapi saya melihat dari dalam, saya tidak mau keluar ruangan," kata Shabela.

Menurut bupati, Irul masih terus mengomel bahkan menyampaikan ancaman akan membunuh anak laki-laki Shabela yang saat itu ada di luar ruangan.

Baca juga: Tak Dilibatkan dalam Proyek Rp 17 Miliar, Wakil Bupati Aceh Tengah Ancam Bunuh Bupatinya

Teriakan Firdaus dan irul di halaman pendopo menarik perhatian sejumlah warga. Apalagi sejumlah toko di dekat pendopo sudah mulai buka setelah shalat tarawih.

"Jadi karena mereka teriak-teriak di luar, ya jadi perhatian warga. Apa itu tindakan pantas dari seorang wakil bupati?" tanyanya.

Sejumlah aparat kemudian datang ke lokasi untuk meredam situasi panas itu

Saat itu Shabela mendengar ibu, istri, anak serta cucunya yang ada di dalam kamar berteriak histeris karena keributan yang terjadi di ruang tamu.

Baca juga: Fakta Lengkap Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh Wakilnya, Berawal dari Pertanyakan Soal Proyek

Mereka takut terjadi hal yang tak diinginkan.

Setelah sejumlah aparat kepolisian datang, ketegangan mereda. Wabup Firdaus bersama rombongan pergi meninggalkan lokasi.

Shabela selaku Bupati Aceh Tengah berencana memidanakan wakilnya itu pada Jumat (15/5/2020).

Shabela membawa kasus itu ke ranah hukum agar kejadian serupa tidak terulang, dan wakilnya sebagai pejabat negara dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca juga: Diancam Dibunuh, Bupati Aceh Tengah Akan Laporkan Wakilnya ke Polisi

Wakil bupati merasa tak dianggap

Sementara itu - Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus menceritakan perseteruan dengan bupati berawal dari informasi proyek senilai kurang lebih Rp 17 miliar yang sudah ditayangkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Aceh Tengah.

Kegiatan itu tayang tanpa sepengetahuan Firdaus sebagai wakil bupati. Padahal seharusnya ada musyawarah antara bupati dan wakil bupati.

Proyek yang disinggung oleh Firdaus merupakan program untuk Dinas Kesehatan Aceh Tengah dan Rumah Sakit Datu Beru Takengon.

Baca juga: Kronologi Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh Wakilnya, Nyaris Baku Hantam

“Tetapi ini tidak ada. Saya menganggap saya tidak dihargai, karena ini sudah terjadi selama tiga tahun. Artinya tanpa ada diskusi, secara berturut-turut berjalan seperti itu,” kata Firdaus saat ditemui wartawan, Kamis (15/5/2020) malam.

“Saya mendengar ini dari keponakan. Ketika saya tanya, benar ini sudah tayang? Keponakan saya bilang benar itu (sudah tayang) Pun (paman),” ucapnya.

Ia kemudian datang ke pendopo untuk menanyakan kabar tersebut.

Mengenai nada ancaman pembunuhan terhadap bupati, Firdaus mengaku tidak mengingatnya.

Baca juga: Diancam Dibunuh Wakilnya Soal Proyek, Ini Penjelasan Bupati Aceh Tengah

Kalaupun ada, Firdaus mengaku tidak sadar akan keluarnya kata-kata makian serta nada ancaman pembunuhan kepada Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dan keluarganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com