KOMPAS.com - Kasus 13 santriwati yang diperkosa Hery Wirawan (36), guru agama di Bandung, Jawa Barat, masih jadi sorotan.
Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya membantah sengaja menutupi kasus itu.
Istri Gubernur Jawa Barat itu mengatakan bahwa dirinya hanya memberi perlindungan bagi para korban.
Sementara itu, berita soal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tidak sepakar soal wacana hukuman kebiri bagi Herry Wirawan.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Atalia angkat bicara soal kasus sejumlah santriwati yang diperkosa Hery. Dirinya mengaku tak ada intensi untuk menutup-nutupi kasus itu.
Atalia menegaskan, semua pihak telah bergerak sejak kasus itu mencuat.
"Sesungguhnya saya sangat memahami kemarahan netizen terhadap kondisi ini. Polda Jabar, UPTD PPA Jabar, P2TP2ZA kota kabupaten, kejaksaan tinggi, LPSK, dll semua telah bekerja dengan profesional sejak ditemukannya kasus ini," kata Atalia dikutip dari Instagram pribadinya, Senin (13/12/2021).
Baca berita selengkapnya: Atalia Bantah Tutupi Kasus Herry Wirawan, Ini Alasannya Tak Mengekspos
PWNU Jatim berpendapat bahwa hukuman bagi pelaku pelecehan seksual seharusnya adalah hukuman berat seumur hidup atau hukuman mati.
"Hasil bahtsul masail PWNU Jatim bukan hukuman kebiri yang layak bagi pelaku pelecehan seksual," kata Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Abdus Salam Shohib kepada wartawan, Minggu (12/12/2021).
Apabila belum jera, maka pelaku bisa dihukum mati.
"Jika masih belum jera maka bisa dihukum mati. Takzir tidak bisa diganti dengan uang," tegasnya.
Baca berita selengkapnya: PWNU Jatim Tak Rekomendasikan Herry Wirawan yang Perkosa Santriwati Dihukum Kebiri
Nenek Sya'diah, warga Dusun Kulu, Desa Seutui, Banda Aceh,
terkunci di dalam rumah kontrakannya selama lima hari.
Mirisnya, kondisi Sya’diah saat itu bertahan tanpa makanan. Sementara lansia tersebut sedang sakit.
"Saat tim mendatangi rumah kontrakannya, pintu dalam kondisi terkunci. Setelah diketuk-ketuk, tidak ada yang buka, dan selang setengah jam kemudian datang anak beliau dan membuka kuncinya," ucap Kepala Desa Seutui T Amiruddin, Minggu (12/12/2021).
Baca berita selengkapnya: Nenek Sya'diah Terkunci Selama 5 Hari di Rumahnya Tanpa Makanan, padahal Sedang Sakit