MATARAM, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hasanuddin meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk mengatasi krisis air bersih yang terjadi di Gili Meno, Desa Gili Indah, Kabupaten Lombok Utara.
"Karena (air) itu kebutuhan dasar, saya tekankan tadi segera diambil langkah," kata Hasanuddin usai menggelar rapat terbatas dengan seluruh bupati dan wali kota di Pendopo Gubernur NTB, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: Mahasiswa Desak Pj Gubernur NTB Atasi Persoalan Krisis Air Bersih di Gili Meno
Hasanuddin mengatakan, saat ini Pemda Lombok Utara sudah melakukan dropping air bersih dari daratan Lombok ke Gili Meno.
Pihaknya akan terus memantau agar penyelesaian persoalan air bersih ini tetap berjalan sesuai jalur yang tepat.
"Tadi Bupati sudah melaporkan bahwa dari tiga pulau itu, dua pulau (Gili Trawangan dan Gili Air) sudah berjalan dan satu pulau (Gili Meno) sudah mulai dibangun sedang proses. Langkah awal diambil Pemda (air bersih) dikirim dari darat, mudah-mudahan itu bisa terpenuhi," kata Hasanuddin.
Baca juga: Krisis Air Bersih Meluas hingga 7 Desa karena Terdampak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi
Sementara terkait hal lain seperti dugaan pencemaran lingkungan akibat pengeboran air, Hasanuddin menyebutkan masih akan berkoordinasi.
Diberitakan sebelumnya, krisis air bersih di Gili Meno sudah berlangsung sejak satu bulan.
Krisis air bersih terjadi akibat berhenti beroperasinya PT BAL, sebagai pihak ketiga penyedia air bersih di Gili Meno yang tersandung kasus hukum.
Saat ini warga maupun pengusaha hotel di Gili Meno terpaksa membeli air galon maupun air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Pemda Kabupaten Lombok Utara sudah menyiapkan beberapa fasilitas untuk penampungan air bersih untuk warga Gili Meno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.