PALEMBANG, KOMPAS.com- Sebanyak 55 spesies pohon langka akan ditanam di sekitar Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan dengan luasan mencapai 20 hektar sebagai upaya untuk pencegahan kepunahan.
Spesies pohon langka yang ditanam tersebut, merupakan habitat tanaman rawa. Diantaranya, pohon geronggang (Cratoxylum arborescens), meranti (Shorea), tembesu (Fragea fragrans), belangeran (Shorea balangeran), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi mengatakan, 55 pohon yang akan ditanam tersebut masuk dalam daftar kepunahan karena statusnya yang kritis.
"Taman ini bertujuan untuk penyelamatan berbagai spesies tumbuhan asli atau lokal yang memiliki tingkat ancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya atau ancaman yang mengakibatkan kepunahannya,” kata Elen di Palembang, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: Jakabaring Masa Depan Palembang, Ada LRT dan Dilintasi Jalan Tol
Elen menjelaskan, tanaman rawa itu dijadikan sebagai "Taman Kehati" yang nantinya akan terbagi menjadi 87 persen area hijau, 3 persen area rendaman, dan 10 persen infrastruktur.
Pembangunan taman ini pun sebelumnya telah dimandatkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati, dan telah dipertegas Pemprov Sumsel melalui SK Gubernur No. 418/KPTS/DLHP/2021 Tentang Tapak Kawasan Taman Kehati.
Selain itu, "Taman Kehati" ini juga akan menjadi taman pertama di Indonesia yang berada di lahan rawa.
"Pembangunan taman ini sudah cukup lama direncanakan, mempertimbangkan bahwa saat ini Sumsel belum memiliki Taman Kehati secara khusus," jelas Elen.
Baca juga: Piala Dunia U20 2023, Ada Catatan di Balik Kesiapan Stadion Jakabaring
Dalam perawatannya, akan dilakukan secara multi pihak yakni Pertamina, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) serta pengelola JSC sampai dengan masa kerjasama selama 5 tahun ke depan.
General Manager PT Kilang Pertamina internasional Refinery Unit III Plaju, Yulianto Triwibowo menambahkan, mereka mempunyai target untuk menekan emisi dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Secara entitas bisnis, kami juga melakukan penanaman pohon di lingkungan dalam kilang dan sekitarnya,” kata Yulianto.
Selain itu, Yulianto mengaku beberapa program pelestarian keanekaragaman hayati serupa juga telah dilakukan di antaranya riset dan konservasi ikan belida (Chitala lopis) yang hingga saat ini telah dikonservasi sebanyak 154 ekor, penangkaran rusa sebanyak 33 ekor dengan 32 ekor rusa totol dan seekor rusa sambar.
"Konservasi gajah sumatera berjumlah 28 ekor gajah serta penanaman 4.663 pohon dari 104 spesies yang ada guna mendukung program penghijauan pada wilayah Komplek Pertamina," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.