Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpotensi Kerawanan Pemilu, Bawaslu Warning Keberadaan 4.763 TKI Ber KTP Nunukan

Kompas.com - 04/07/2024, 19:36 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nunukan, Kalimantan Utara, mengeluarkan peringatan terhadap kepemilikan KTP dari ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang beralamat di Kantor Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

‘’Keberadaan para TKI/PMI tersebut bisa berpotensi kerawanan Pemilu. Perlu diperjelas keberadaan mereka. Apakah mereka masih di luar negeri, atau ada yang di Nunukan,’’ ujar Ketua Bawaslu Nunukan, Mochammad Yusran, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Antisipasi TKI KTP Nunukan Menjadi Pemilih, KPU Lantik Pantarlih BP2MI

Dari data yang diperoleh Bawaslu Nunukan, terdapat sekitar 4.763 E-KTP milik TKI/PMI yang beralamat di Kantor BP2MI.

E-KTP tersebut, dicetak sebagai sarat untuk memiliki passport, agar para Calon TKI/PMI bekerja secara legal di Malaysia.

Pada E-KTP, tercantum alamat Jalan Tien Soeharto, RT 00 Nomor 21, dengan kode khusus yakni angka 7 pada 4 angka terakhir.

Pencantuman alamat Kantor BP2MI Nunukan dalam E-KTP TKI/PMI, dikarenakan para CTKI/CPMI yang berasal dari berbagai provinsi tersebut, mayoritas tidak memiliki dokumen kependudukan.

‘’Jadi perlu adanya kehati hatian, dan memastikan koordinat keberadaan mereka. Kita perlu warning KPU dan semua pihak dalam hal pengawasan. Bisa saja, mereka tersebar di sejumlah wilayah di Nunukan,’’kata Yusran.

Yusran menegaskan, ratusan TKI/PMI dideportasi Malaysia, melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan, setiap minggunya.

Sehingga, potensi keberadaan para TKI/PMI, dengan E-KTP beralamatkan BP2MI, di Nunukan, sangat dimungkinkan.

Pada dasarnya, lanjut dia, E-KTP para TKI/PMI baru akan aktif ketika mereka kembali ke tanah air.

Karena saat pembuatan E-KTP di Program Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) yang ada di Kantor BP2MI Nunukan, NIK mereka, diprogram pasif.

‘’Jadi sebenarnya bisa dilacak keberadaan mereka ketika pulang lewat jalur resmi. Itu yang kita koordinasikan bersama Disdukcapil dan KPU Nunukan,’’ lanjutnya.

Baca juga: PDI-P Lirik Andika Perkasa Maju Pilkada Jateng, Gerindra: Kami Siap Berkompetisi

Yusran mengaku mengkhawatirkan pemulangan TKI/PMI yang unprosedural, melalui sejumlah jalur tradisional, di Pulau Sebatik.

Keberadaan mereka tidak terdata, dan tentu menjadi kerawanan pemilu yang perlu diwaspadai.

‘’Kita sudah berkoordinasi dengan Disdukcapil Nunukan untuk memastikan keberadaan mereka. Kita lakukan pengecekan bersama KPU dan Disdukcapil, untuk antisipasi potensi kerawanan yang tak diinginkan dalam Pilkada Nunukan 2024,’’ pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geledah Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Warga, Polisi Temukan 4 Senpi Ilegal

Geledah Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Warga, Polisi Temukan 4 Senpi Ilegal

Regional
Tangis Haru, 29 Laskar Rempah Lanjutkan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah Menuju Lampung

Tangis Haru, 29 Laskar Rempah Lanjutkan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah Menuju Lampung

Regional
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Kepala Warga dalam Prosesi Pernikahan

Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Kepala Warga dalam Prosesi Pernikahan

Regional
Banjir Terjang Bone Bolango Gorontalo, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Terjang Bone Bolango Gorontalo, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Jadi Tersangka

Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Jadi Tersangka

Regional
Dua Orang Asing Curi Uang Milik Warga Gunungkidul Rp 1,2 Juta

Dua Orang Asing Curi Uang Milik Warga Gunungkidul Rp 1,2 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Viral di Medsos, Penerimaan Akpol di NTT yang Lulus Bukan Putra Daerah

Viral di Medsos, Penerimaan Akpol di NTT yang Lulus Bukan Putra Daerah

Regional
Kapal Bermuatan Pupuk Tabrakan dan Terjebak Pendangkalan di Bangka, 13 Awak Dievakuasi

Kapal Bermuatan Pupuk Tabrakan dan Terjebak Pendangkalan di Bangka, 13 Awak Dievakuasi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Regional
Bocah 5 Tahun Tewas Saat Main di Kali Cikeas Bogor

Bocah 5 Tahun Tewas Saat Main di Kali Cikeas Bogor

Regional
Fakta Insiden Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD di Lampung Tengah

Fakta Insiden Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD di Lampung Tengah

Regional
[POPULER NUSANTARA] 13 WN Taiwan Penjahat Kelas Berat Ditangkap | Gibran Tinggalkan Mobil Dinas Lagi

[POPULER NUSANTARA] 13 WN Taiwan Penjahat Kelas Berat Ditangkap | Gibran Tinggalkan Mobil Dinas Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com