KUPANG, KOMPAS.com - Saat siklon tropis Seroja menghantam Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal April 2021, Yeni Rambu Ngoma Beli belum banyak tahu soal kebencanaan, baik itu dari sisi penanggulangan maupun risikonya.
Tokoh perempuan di Desa Tanah Putih, Kabupaten Kupang, NTT, ini bercerita, banyak ternak hilang dan kondisi pertanian rusak akibat badai Seroja yang menerjang semalaman.
"Penanganan pertama Seroja itu evakuasi. Itu karena semua rumah terendam banjir, jadi penanganan pertama dari desa itu evakuasi ke posko," kata Yeni ketika ditemui di Desa Tanah Putih pada Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Bersama Program Siap Siaga dari Australia, BPBD NTT Berupaya Tekan Risiko Dampak Bencana
Namun, Yeni melanjutkan, sesampainya di posko ternyata hanya ada satu titik pengungsian dan semua warga berkumpul di sana baik itu laki-laki, perempuan, maupun anak-anak.
Yeni saat itu belum tahu bahwa jika ada bencana ternyata posko evakuasi bisa dipisah antara laki-laki dan perempuan.
Itu pun baru dari pengalaman siklon tropis Seroja, belum termasuk bencana rutin lainnya yang melanda Kupang seperti kekeringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Cornelis Wadu yang ditemui secara terpisah pada hari yang sama menyampaikan, iklim di NTT biasanya 8-9 bulan kering dan 3-4 bulan basah.
"Pada bulan basah yang 3-4 bulan pun masih dilihat tingkat intensitas dan curah hujan oleh data BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)," terangnya di kantor BPBD NTT, Kabupaten Kupang.
"Kadang November ini intensitas curah hujannya sedikit maka dia masuk pada bulan kekeringan," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Desa Tanah Putih Tomas Olla menyebutkan, ketika kekeringan melanda—dan sudah dimulai sekarang saat memasuki musim kemarau—70 persen warga gagal panen.
Program hasil kemitraan Pemerintah Indonesia dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia ini telah dijalankan sejak 2020, sedangkan pelatihan di Desa Tanah Putih sudah berjalan dua bulan.
Terdapat sembilan tahapan di bagan alir yang disusun CIS Timor agar Desa Tanah Putih tangguh menghadapi bencana.
Salah satunya adalah memberi pelatihan khusus bagi warga desa yang telah diseleksi untuk menjadi fasilitator, agar dapat mengajarkan pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana ke komunitas-komunitas.
Baca juga: Desa Tanah Putih di Kupang NTT Canangkan 9 Tahap agar Tangguh Bencana