Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Panggil Pihak Ponpes Al Aziziyah dan Akan Periksa Sejumlah Saksi Buntut Kematian Santriwati

Kompas.com - 02/07/2024, 16:44 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Kota Mataram melayangkan panggilan ke pihak Pondok Pesantren Al Aziziyah, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap santriwati berinisial NI (13) yang meninggal diduga dianiaya, Sabtu (29/6/2024).

"Kami sudah terbitkan LP (Laporan Polisi) terkait kasus santriwati NI ini dan hari ini kami sudah layangkan surat panggilan pada pihak Ponpes Al Aziziyah," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Polisi akan memeriksa sejumlah orang di lingkungan ponpes yang mengetahui kondisi NI sebelum santriwati tersebut dibawa ke klinik dan RSUP Soejono, Selong, Lombok Timur.

"Berdasarkan hasil Visum et Repertum (VeR), penyelidikan sudah kita tingkatkan statusnya menjadi penyidikan, untuk kelengkapan alat bukti kita juga masih menunggu hasil outopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara Polda NTB," kata Yogi.

Baca juga: Santriwati Korban Dugaan Penganiayaan Meninggal, Keluarga Setuju Jenazah Diotopsi

Tim penyidik Polresta Mataram, kata Yogi, telah menemukan adanya indikasi perbuatan melawan hukum atau tindakan pidana.

"Dari Berita Acara Interogasi (BAI) meningkat menjadi Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Selain kedua orangtua korban, kawan sesama santri satu kampung (Ende NTT) serta orangtuanya yang membawa korban termasuk sopir yang membawanya keluar ponpes," kata Yogi.

Baca juga: 2 Tahanan Kejari Mataram Kabur, Lompat dari Jendela Mobil Usai Sidang di Pengadilan Negeri

Kuasa Hukum Korban Yan Mangandar mengatakan bahwa proses pemeriksaan saksi bisa dilakukan untuk membuktikan adanya tindakan pidana.

"Jadi kepolisian sudah menemukan minimal alat bukti dan sudah sangat yakin kasus ini adalah dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap anak. Ini sudah merupakan ketentuan ketika status kasusnya naik ke penyidikan  berarti polisi sudah kantongi dua alat bukti," kata Yan.

Dua alat bukti yaitu hasil pemeriksaan NI oleh dokter di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur yakni diduga ada benturan benda tumpul di bagian kepala, kemudian hasil visum awal saat otopsi.

"Yang kedua hasil keterangan orangtua korban, pihak yang menjemputnya, didukung oleh hasil pemeriksaan dokter yang didukung oleh keterangan saksi ahli dari pihak rumah sakit. Dua alat bukti itu keterangan para saksi dan hasil Visum Et Repertum (VeR)," katanya.

Baca juga: Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Kemudian rekaman CCTV  yang disebut sebut oleh ponpes.

"Tapi kami tidak yakin pihak ponpes akan membuka CCTV itu jika tidak ditunjukkan ke publik, sehingga bukti yang paling kuat adalah keterangan para saksi," kata Yan.

Yan Mangandar juga menekankan agar para saksi dari pihak santriwati harus benar benar bebas dari tekanan, karena mereka masih tetap menjalani proses pendidikan di ponpes tersebut.

"Mereka rentan mendapat intimidasi atau tekanan sehingga tak berani menyampaikan yang sebenarnya, kita berharap jangan sampai ada oknum atau pihak tertentu yang berupaya melakukan intimidasi," katanya.

Untuk memastikan tak ada intimidasi, pihak kuasa hukum berharap ada pendamping dari pekerja sosial profesional dari Kementerian Sosial RI.

"Jika ada larangan didampingi Peksos, tentu kami mempertanyakannya," kata Yan Mangandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terlambat Divaksin, 3 Warga Sumbawa NTB Meninggal Digigit Anjing Rabies

Terlambat Divaksin, 3 Warga Sumbawa NTB Meninggal Digigit Anjing Rabies

Regional
4 Saksi dari Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat Diperiksa Buntut Kematian Santriwati

4 Saksi dari Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat Diperiksa Buntut Kematian Santriwati

Regional
Mobil Ringsek Usai Hantam Truk di Tol Batang, 3 Orang Tewas

Mobil Ringsek Usai Hantam Truk di Tol Batang, 3 Orang Tewas

Regional
Pria Mabuk Mengamuk di Indragiri Hilir Riau Bunuh Anak 2 Tahun

Pria Mabuk Mengamuk di Indragiri Hilir Riau Bunuh Anak 2 Tahun

Regional
Berpotensi Kerawanan Pemilu, Bawaslu Warning Keberadaan 4.763 TKI Ber KTP Nunukan

Berpotensi Kerawanan Pemilu, Bawaslu Warning Keberadaan 4.763 TKI Ber KTP Nunukan

Regional
Pemprov Jateng Pastikan 40 Korban Tindak Terorisme Dapat Bantuan hingga Pemulihan

Pemprov Jateng Pastikan 40 Korban Tindak Terorisme Dapat Bantuan hingga Pemulihan

Regional
Pelajar SMA Ditangkap Usai Ajak Tawuran di IG, Sempat Sembunyikan Sajam di Bawah Kasur

Pelajar SMA Ditangkap Usai Ajak Tawuran di IG, Sempat Sembunyikan Sajam di Bawah Kasur

Regional
Warga Bangka Barat Ditemukan Tewas Terikat di Kebun Sawit Sumsel

Warga Bangka Barat Ditemukan Tewas Terikat di Kebun Sawit Sumsel

Regional
Kronologi Bus Masuk Jurang Usai Tabrak Petani di Lampung Barat, 1 Orang Tewas

Kronologi Bus Masuk Jurang Usai Tabrak Petani di Lampung Barat, 1 Orang Tewas

Regional
Data Pemkot Semarang Diisukan Bocor, Disdik Pastikan PPDB Aman

Data Pemkot Semarang Diisukan Bocor, Disdik Pastikan PPDB Aman

Regional
Hadiri Sosialisasi Hukum Judi Online, Mbak Ita Minta Semua Pihak Serius Tanggulangi Praktik Perjudian

Hadiri Sosialisasi Hukum Judi Online, Mbak Ita Minta Semua Pihak Serius Tanggulangi Praktik Perjudian

Regional
Tak Perlu Kembalikan Gaji Rp 75 Juta, Pensiun Guru TK Asniati Terharu

Tak Perlu Kembalikan Gaji Rp 75 Juta, Pensiun Guru TK Asniati Terharu

Regional
SMAN 1 Semarang Tunggu Arahan Disdikbud Jateng Soal 5 CPD Pakai Piagam Palsu Daftar PPDB

SMAN 1 Semarang Tunggu Arahan Disdikbud Jateng Soal 5 CPD Pakai Piagam Palsu Daftar PPDB

Regional
Tak Terima Stadion Bawela Sorong Dijadikan Tempat Konser, Massa Mengamuk dan Rusak Tenda Tiket

Tak Terima Stadion Bawela Sorong Dijadikan Tempat Konser, Massa Mengamuk dan Rusak Tenda Tiket

Regional
Kunjungi Asniati, Mantan Bupati Muaro Harap Pemkab Perbaiki Administrasi Pendataan

Kunjungi Asniati, Mantan Bupati Muaro Harap Pemkab Perbaiki Administrasi Pendataan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com