LOMBOK, KOMPAS.com- Seorang santriwati Pondok Pesantren Al Aziziyah, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat berinisial NI (14) meninggal dunia, Sabtu (29/6/2024) pagi diduga dianiaya.
NI mengembuskan napas terakhir setelah sempat koma dan menjalani perawatan di RSUD Soedjono, Selong, Lombok Timur.
Baca juga: Santriwati Korban Dugaan Penganiayaan Meninggal, Keluarga Setuju Jenazah Diotopsi
Sang ibu, Raodah menangis lantaran putri semata wayangnya meninggal dunia.
Raodah yang tinggal di End, Nusa Tenggara Timur itu mengaku sang anak sering meminta pulang saat mereka berkomunikasi melalui telepon
"Saya tanya alasannya dia bilang kamar mandinya kotor. Saya kuatkan dia untuk selesaikan SMP saja dulu, kalau ditelepon lagi, dia kembali merengek minta pulang, selalu minta pulang," katanya saat ditemui Sabtu (29/6/2024).
Baca juga: Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal
Raodah yang menemukan keanehan itu lalu mengonfirmasi ke pihak ponpes.
"Mereka bilang jika anak saya tidak apa-apa, belakangan mereka baru mengatakan bahwa anak saya sakit dan telah dibawa ke klinik," ujar Raodah.
Saat Raodah tiba di RSUD Seodjono, Selong, Lombok Timur, NI sudah tidak bisa meresponsnya.
"Saya tiba Jumat sore kemarin, saya langsung melihat anak saya manggil-manggil namanya namun dia tak merespons sama sekali," kata dia.
Kondisi NI memburuk dan kemudian meninggal.
"Beberapa menit kemudian saya masih tak sanggup melihat tindakan terhadap anak saya dan saya diberi tahu putri saya sudah tak ada," kata dia.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Santriwati Dianiaya hingga Koma di Pesantren
Sementara ayah NI Mahmud sempat mendengar sang anak mengaku dipukul di bagian kepala oleh kawannya.
"Saya tanya siapa yang memukul, anak saya hanya diam dan kini dia benar-benar tak bisa bicara," kata Mahmud.
Sementara pihak ponpes membantah tudingan penganiayaan dan mengatakan bahwa NI meninggal lantaran sakit.
"Ada semacam benjolan di lubang hidungya yang bernanah yang membuatnya meriang meriang, dan ini merupakan cerita awal sakitnya NI," kata Amiruddin yang merupakan juru bicara ponpes.