Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Temuan Piagam Palsu, Disdikbud Jateng Bakal Evaluasi Panitia PPDB 2024

Kompas.com - 02/07/2024, 05:52 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah bakal melakukan evaluasi kepada penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jateng 2024, khususnya panitia yang bertugas saat tahapan verifikasi berkas.

Pasalnya menjelang hari terakhir penutupan verifikasi berkas, pihaknya justru mendapati dugaan piagam palsu yang digunakan untuk mendaftar jalur prestasi di sejumlah SMA Negeri di Kota Semarang.

Baca juga: Inspektorat Jateng Selidiki Dugaan Piagam Palsu di PPDB Jateng, Fokus Mencari Fakta

Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, pihaknya telah mengikuti standar operasional prosedur (SOP) sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis (Juknis) PPDB Jateng 2024.

"Kecolongan pada saat verifikasi itu ya, satu saat verifikasi itu sudah ada SOP nya nah, kemudian proses PPDB ini sudah dijalankan sesuai dengan norma yang sudah ditetapkan," ujar Uswatun ditemui di kantornya, Senin (1/7/2024).

Merespons insiden dugaan piagam palsu tersebut, pihaknya akan mengevaluasi tim verifikator berkas agar hal ini tak terulag kembali saat PPDB di tahun mendatang.

"Kami juga menjadi bagian dari evaluasi juga ya, pada verifikasi ini juga menjadi bagian untuk sistem penguatan integritas dan kemampuan juga untuk verifikator pada tahun berikutnya," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah meloloskan legalisir piagam palsu yang diajukan calon peserta didik (CPD).

Plh Disporapar Jateng Syurya Deta Syafrie baru mengetahui temuan piagam palsu setelah mendapat aduan dari masyarakat. Tepatnya setelah piagam tersebut diajukan saat verifikasi berkas dan dipakai untuk mendaftar PPDB jalur prestasi di sekolah yang diinginkan para CPD.

"Permasalahan penggunaan piagam yang diduga palsu, yang diverifikasi kami, intinya ini menjadi pembelajaran buat kita, kita akan lebih berhati-hati lagi," jelas Deta di kantornya Jateng, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Pengakuan Pelatih Marching Band yang Terlibat Pemasluan Piagam di PPDB Jateng, Piagam Tak Sesuai Hasil Lomba

 

Deta mendapati piagam itu digunakan untuk mendaftar di sejumlah SMA Negeri di Kota Semarang. Di antaranya SMA N 1 Semarang, SMA N 3 Semarang, SMA N 5 Semarang, dan lainnya.

Dia menjelaskan, piagam kejuaraan internasional marching band di Malaysia memang diperoleh siswa SMP Negeri 1 Semarang sebagai juara 3. Namun dalam legalisir yang diajukan ke Disporapar diubah menjadi juara 1.

"Kalau piagam yang digunakan 1 jenis, di mana menyatakan juara 1 untuk lomba marching band. Kita lihat dari sumber kita, itu juara 3. Kalau semua yang mendaftar anggota marching band ada sekitar 67 anak," ungkap Deta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB Jateng Sisakan 78 Kursi Kosong, Dua Kursi di SMAN 1 Petungkriyono Pekalongan Terletak di Pucuk Gunung

PPDB Jateng Sisakan 78 Kursi Kosong, Dua Kursi di SMAN 1 Petungkriyono Pekalongan Terletak di Pucuk Gunung

Regional
Selandir, Mobil Karya Siswa SMKN 1 Lingsar Ikut Kompetisi Eco-Marathon di Sirkuit Mandalika

Selandir, Mobil Karya Siswa SMKN 1 Lingsar Ikut Kompetisi Eco-Marathon di Sirkuit Mandalika

Regional
Hasil Penyelidikan Piagam Palsu di PPDB Jateng Bakal Dirilis Sabtu, Bagaimana Sanksinya?

Hasil Penyelidikan Piagam Palsu di PPDB Jateng Bakal Dirilis Sabtu, Bagaimana Sanksinya?

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pesawat Garuda Putar Balik di Solo | Hakim Praperadilan Pegi Ingin Tepuk Tangan

[POPULER NUSANTARA] Pesawat Garuda Putar Balik di Solo | Hakim Praperadilan Pegi Ingin Tepuk Tangan

Regional
Penemuan Mayat Terbakar Gegerkan Warga Boyolali, Ada Surat Wasiat di Lokasi

Penemuan Mayat Terbakar Gegerkan Warga Boyolali, Ada Surat Wasiat di Lokasi

Regional
Penyandingan Suara Pileg 2024: Ada 20 Dokumen C Hasil Diduga Hilang di Kota Serang

Penyandingan Suara Pileg 2024: Ada 20 Dokumen C Hasil Diduga Hilang di Kota Serang

Regional
Modus Menyewa, Pria Ini Malah Gelapkan Mobil di Palopo

Modus Menyewa, Pria Ini Malah Gelapkan Mobil di Palopo

Regional
Didukung NasDem dan Gerindra di Pilkada Medan, Keponakan Surya Paloh: Mohon Doanya

Didukung NasDem dan Gerindra di Pilkada Medan, Keponakan Surya Paloh: Mohon Doanya

Regional
Keranjang Kurir Pos Indonesia di Magelang Diduga Dicuri, Isinya Surat-surat Penting

Keranjang Kurir Pos Indonesia di Magelang Diduga Dicuri, Isinya Surat-surat Penting

Regional
Gandeng PT SMF, Pemkot Semarang Rehabilitasi RTLH di Tambak Lorok

Gandeng PT SMF, Pemkot Semarang Rehabilitasi RTLH di Tambak Lorok

Regional
Rekannya Dipersekusi, Ratusan Driver Taksi Online Kepung Bandara Hang Nadim Batam

Rekannya Dipersekusi, Ratusan Driver Taksi Online Kepung Bandara Hang Nadim Batam

Regional
Eks Pejabat BPBD Banten Jadi Tersangka Proyek Laptop Fiktif Rp1,6 Miliar

Eks Pejabat BPBD Banten Jadi Tersangka Proyek Laptop Fiktif Rp1,6 Miliar

Regional
Cuaca Buruk, Kapal Rute Ambon- Moa Tertahan di Pelabuhan MBD

Cuaca Buruk, Kapal Rute Ambon- Moa Tertahan di Pelabuhan MBD

Regional
Pantai Ambalat di Kutai Kartanegara: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Ambalat di Kutai Kartanegara: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Website Pemkab Purworejo Sempat Diretas Jadi Situs Judi Online

Website Pemkab Purworejo Sempat Diretas Jadi Situs Judi Online

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com