LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Mobil yang diberi nama Selandir, menjadi satu-satunya mobil prototipe karya siswa SMK yang ikut dalam kompetisi mobil hemat energi Shell Eco-Marathon Asia-Pasific and The Middle East 2024.
Selandir merupakan karya Siswa SMK Negeri 1 Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang bersaing dalam Eco-Marathon yang diikuti oleh 12 negara dan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 2-6 Juli 2024.
"Tim kami ini namanya Selandir Eco-Team dari SMKN 1 Lingsar. Selandir itu sendiri dari kisah pewayangan Lombok. Selandir ini mau menang, kuat dan ingin selalu menang. Itu inspirasi teman-teman menamakan Selandir Eco-Team," kata Hangga Eva Harisaputra, guru di SMK Negeri 1 Lingsar saat ditemui di Sirkuit Mandalika, Rabu (3/7/2024).
Baca juga: MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode Early Bird
Selandir Eco-Team terdiri dari 16 orang. Mereka mengusung kendaraan prototipe dengan menggunakan baterai elektrik.
"Kalau melihat dari kendaraan dari negara lain, dari segi bodi kita lebih unggul. Lebih aerodinamis soalnya kita lebih mengunggulkan desain," kata Hangga.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Gili Meno, Bupati Lombok Utara: Sementara Suplai Air dari Lombok
Hangga menjelaskan, keunggulan mobil Selandir ada pada bagian bodi. Angin yang menabrak bodi tidak mengurangi kecepatan dan justru bisa menambah kecepatan.
Kecepatan maksimal Selandir bisa 40 kilometer per jam.
"Ini untuk yang pertama kali sama satu-satunya tim SMK yang ikut dalam Shell Eco-Marathon," kata Hangga.
Persiapan mengikuti kompetisi ini membutuhkan waktu sekitar 4 bulan dari mulai pendaftaran.
"Saya lebih yakin karena mobil listrik sudah banyak yang mengembangkan jadi kenapa Shell Eco-Marathon mengeluarkan kategori prototipe untuk baterai elektrik, bagaimana mobil bisa menggunakan baterai sedikit tetapi bisa hasilnya lebih besar tidak lebih boros," kata Hangga.
Sementara itu, Alvito Pataya siswa kelas 3 SMK Negeri 1 Lingsar yang tergabung dalam Selandir Eco-Team mengatakan, sejauh ini tidak ada kesulitan berarti saat merakit maupun pembuatan mobil Selandir.
Alvito mengaku baru pertama kali ikut kompetisi ini.
"Sebelumnya belum pernah, ini pertama kali," kata Alvito.
Alvito merasa bangga bisa ikut serta dalam ajang internasional dan bersaing dengan 80 tim dari 12 negara.
"Sulit tapi kami yakin untuk memenangkan ajang internasional ini," tutup Alvito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.