Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandir, Mobil Karya Siswa SMKN 1 Lingsar Ikut Kompetisi Eco-Marathon di Sirkuit Mandalika

Kompas.com - 04/07/2024, 06:27 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Mobil yang diberi nama Selandir, menjadi satu-satunya mobil prototipe karya siswa SMK yang ikut dalam kompetisi mobil hemat energi Shell Eco-Marathon Asia-Pasific and The Middle East 2024.

Selandir merupakan karya Siswa SMK Negeri 1 Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang bersaing dalam Eco-Marathon yang diikuti oleh 12 negara dan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 2-6 Juli 2024.

"Tim kami ini namanya Selandir Eco-Team dari SMKN 1 Lingsar. Selandir itu sendiri dari kisah pewayangan Lombok. Selandir ini mau menang, kuat dan ingin selalu menang. Itu inspirasi teman-teman menamakan Selandir Eco-Team," kata Hangga Eva Harisaputra, guru di SMK Negeri 1 Lingsar saat ditemui di Sirkuit Mandalika, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode Early Bird

Selandir Eco-Team terdiri dari 16 orang. Mereka mengusung kendaraan prototipe dengan menggunakan baterai elektrik.

"Kalau melihat dari kendaraan dari negara lain, dari segi bodi kita lebih unggul. Lebih aerodinamis soalnya kita lebih mengunggulkan desain," kata Hangga.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Gili Meno, Bupati Lombok Utara: Sementara Suplai Air dari Lombok

Hangga menjelaskan, keunggulan mobil Selandir ada pada bagian bodi. Angin yang menabrak bodi tidak mengurangi kecepatan dan justru bisa menambah kecepatan.

Kecepatan maksimal Selandir bisa 40 kilometer per jam.

"Ini untuk yang pertama kali sama satu-satunya tim SMK yang ikut dalam Shell Eco-Marathon," kata Hangga.

Persiapan mengikuti kompetisi ini membutuhkan waktu sekitar 4 bulan dari mulai pendaftaran.

"Saya lebih yakin karena mobil listrik sudah banyak yang mengembangkan jadi kenapa Shell Eco-Marathon mengeluarkan kategori prototipe untuk baterai elektrik, bagaimana mobil bisa menggunakan baterai sedikit tetapi bisa hasilnya lebih besar tidak lebih boros," kata Hangga.

Sementara itu, Alvito Pataya siswa kelas 3 SMK Negeri 1 Lingsar yang tergabung dalam Selandir Eco-Team mengatakan, sejauh ini tidak ada kesulitan berarti saat merakit maupun pembuatan mobil Selandir.

Alvito mengaku baru pertama kali ikut kompetisi ini.

"Sebelumnya belum pernah, ini pertama kali," kata Alvito.

Alvito merasa bangga bisa ikut serta dalam ajang internasional dan bersaing dengan 80 tim dari 12 negara.

"Sulit tapi kami yakin untuk memenangkan ajang internasional ini," tutup Alvito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Regional
Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Regional
4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

Regional
Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Regional
Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Regional
Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Regional
Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Regional
Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Regional
Kronologi Suami Istri di Sumbar Bunuh Penagih Utang, Emosi Saat Ditagih Rp 10 Juta, Korban Dibakar

Kronologi Suami Istri di Sumbar Bunuh Penagih Utang, Emosi Saat Ditagih Rp 10 Juta, Korban Dibakar

Regional
Seorang Pengendara Motor Tewas Tertabrak KA Joglosemarkerto

Seorang Pengendara Motor Tewas Tertabrak KA Joglosemarkerto

Regional
Survei SMRC, Bacalon Partai Golkar Eddy Berutu Unggul Maju Pilkada 2024

Survei SMRC, Bacalon Partai Golkar Eddy Berutu Unggul Maju Pilkada 2024

Regional
Bocah SMP di Banyuwangi Jadi Korban Perbuatan Asusila Paman Sendiri

Bocah SMP di Banyuwangi Jadi Korban Perbuatan Asusila Paman Sendiri

Regional
Kisah Tugu Soeharto di Semarang, Tempat 'Kungkum' di Malam 1 Suro

Kisah Tugu Soeharto di Semarang, Tempat "Kungkum" di Malam 1 Suro

Regional
Gunung Slamet Masih Waspada, Pendakian Malam 1 Suro Ditiadakan

Gunung Slamet Masih Waspada, Pendakian Malam 1 Suro Ditiadakan

Regional
Menjelajahi Pulau Penyengat, Taman Para Penulis Melayu

Menjelajahi Pulau Penyengat, Taman Para Penulis Melayu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com