Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Selidiki Kasus Santriwati Dianiaya hingga Koma di Pesantren

Kompas.com - 24/06/2024, 21:52 WIB
Fitri Rachmawati,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Kota Mataram KompoI I Made Yogi Putusan Utama menyatakan pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang dialami santriwati sebuah ponpes di Kapek, Gunungsari, Lombok Barat.

"Terkait (dugaan penganiayaan) ponpes, tempat korban menjalani pendidikan, kami mohon diberi kesempatan dulu untuk menyelesaikan tahap lidik dahulu," kata Yogi kepada wartawan di Mataram, Senin (24/6/2025).

Ia mengatakan, penyidik akan mengundang pihak ponpes setelah hasil pemeriksaan saksi yang mengetahui kejadian itu terkumpul. 

"Nanti kami akan mengundang langsung pihak ponpes untuk memberikan keterangan terkait kronologi peristiwanya," kata Yogi.

Baca juga: Seorang Santriwati Kritis di RSUD Selong, Pihak Ponpes Membantah Tudingan Tindak Kekerasan

Yogi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari orangtua korban terkait apa yang dialami putrinya, NI (13), yang saat ini dalam kondisi koma dan dirawat di RSUD Soedjono, Selong, Lombok Timur.

"Kita membutuhkan awal kejelasan kasus ini muncul. Kami sudah mendapat pengaduan dari orangtua atau bapak kandung korban NI. Berdasarkan keterangan yang bersangkutan, orangtua korban ini mendapat pengakuan dari korban bahwa korban mendapat penganiayaan dari rekannya sendiri," kata Yogi.

Menurut Yogi, peristiwa dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada Senin, dua pekan lalu. Saat itu, korban dibawa ke rumah rekannya di Lombok Timur untuk mendapat perawatan medis.

Karena kondisinya makin memburuk korban dibawa ke puskesmas. Namun kondisinya terus memburuk sehingga orangtua korban datang dari NTT pekan lalu untuk menjemput santriwati itu.

Berdasarkan laporan peristiwa tersebut, Satreskrim Polresta Mataram membentuk tim untuk melakukan investigasi ke salah satu rumah sakit di Lombok Timur (RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur). Tim berhasil meminta keterangan orangtua NI, Mahmud.

Kepada polisi, Mahmud menjelaskan kondisi korban yang terus memburuk, sehingga pada Kamis (20/6/2024) anaknya dibawa ke RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur. Kemudian pada Sabtu (22/6/2024), kondisi korban makin memburuk sehingga perawatannya harus menggunakan ventilator.

Dalam keterangan yang disampikan orangtuanya, NI mengaku dianiaya dengan balok kayu. Ia juga dipukul dengan sajadah hingga mengenai matanya.

"Nanti kita akan lakukan persesuaian dengan meminta hasil visum dokter yang menangani. Ini merupakan pengakuan korban pada orangtuanya yang disampaikan pada polisi melalui berita acara interogasi, ya," kata Yogi.

Ponpes membantah

Sementara itu, pihak Pondok Pesantren Al Aziziyah, tempat korban mondok, tetap membantah telah terjadi peganiayaan terhadap NI.

Juru bicara ponpes, H Amiruddin menegaskan, seluruh penghuni asrama putri Al Aziziyah mengakui korban adalah anak baik, rajin dan tidak memiliki musuh, sehingga ia tak yakin terjadi penganiayaan di ponpes, apalagi di asrama putri. 

Namun Amiruddin mengatakan pihaknya sangat terbuka untuk diperiksa dan diawasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Regional
Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Regional
Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Regional
Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Regional
Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Regional
Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Regional
Ditembak Polisi, Kaki Pembunuh Sopir Taksi Online di Jambi Diamputasi

Ditembak Polisi, Kaki Pembunuh Sopir Taksi Online di Jambi Diamputasi

Regional
Kata Gibran Saat Temani Heru Budi Blusukan di Jakarta

Kata Gibran Saat Temani Heru Budi Blusukan di Jakarta

Regional
Gibran: Kalau Ada ASN Kota Solo Ketahuan Judi Online, Laporkan Saya

Gibran: Kalau Ada ASN Kota Solo Ketahuan Judi Online, Laporkan Saya

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus 2 Kali Sore Ini, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus 2 Kali Sore Ini, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Seluruh Wilayah di Lampung Terjangkit Judi Online, Putaran Uang Capai Ratusan Miliar Rupiah

Seluruh Wilayah di Lampung Terjangkit Judi Online, Putaran Uang Capai Ratusan Miliar Rupiah

Regional
Beri Iming-iming Uang, Oknum Pengurus TPA di Masjid Pontianak Cabuli 6 Remaja

Beri Iming-iming Uang, Oknum Pengurus TPA di Masjid Pontianak Cabuli 6 Remaja

Regional
Pasar Jongke Solo Segera Diresmikan, Siap Tampung 1.500 Pedagang

Pasar Jongke Solo Segera Diresmikan, Siap Tampung 1.500 Pedagang

Regional
Bawaslu Magelang Bentuk Posko Kawal Hak Pilih di 372 Desa, Apa Tujuannya?

Bawaslu Magelang Bentuk Posko Kawal Hak Pilih di 372 Desa, Apa Tujuannya?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com