Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Magelang Bentuk Posko Kawal Hak Pilih di 372 Desa, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 28/06/2024, 16:34 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membentuk Posko Kawal Hak Pilih Pilkada 2024 di 372 desa/kelurahan.

Pemilih yang tidak terdaftar dalam data pemilih bisa melapor panitia pengawas desa (PPD) setempat.

Komisioner Bawaslu Kabupaten Magelang, Sumarni Aini Chabibah mengatakan, total ada 394 Posko Kawal Hak Pilih Pilkada 2024 di wilayahnya, terdiri atas 372 di desa/kelurahan, 21 di kecamatan, dan 1 di kabupaten.

“Maksud dan tujuan posko tersebut sebagai pusat layanan informasi terkait hak pilih masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Baca juga: Pilkada Solo 2024, PDI-P, dan Ketidakpastian Rekomendasi DPP...

Posko ditutup pada 20 November 2024

Selain itu, Aini menyampaikan, posko tersebut berfungsi sebagai saluran aduan masyarakat yang sudah punya hak pilih, tetapi tidak terdaftar dalam data pemilih.

Masyarakat juga bisa melaporkan pemilih yang tidak memenuhi syarat, tetapi tercatat dalam data pemilih.

Nantinya, masyarakat juga bisa mengecek apakah namanya masuk ke data pemilih di Posko Kawal Hak Pilih.

Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Posko Kawal Hak Pilih sudah dibuka sejak Rabu (26/6/2024) dan direncanakan ditutup pada 20 November mendatang bertepatan dengan selesainya pemutakhiran data pemilih.

“Sampai saat ini belum ada (laporan). Belum ada (laporan) pelanggaran prosedur,” ucap Aini.

Dia menambahkan, masyarakat bisa melaporkan dugaan pelanggaran pilkada pada PPD setempat, panitia pengawas kecamatan (panwascam) setempat, atau kantor Bawaslu Kabupaten Magelang.

Baca juga: Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com