Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Kompas.com - 30/06/2024, 21:21 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Induk Lereh murka. Ia mengambil sepotong kayu lalu melempar monyet di semak-semak. Monyet-monyet menghindar dan sembunyi.

Perempuan paling tua di Kelompok Tumenggung Minan yang mendiami kebun sawit di Desa Rejo Sari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi itu terus mengupat.

Kawanan monyet aktif berburu makan di siang hari. Ketika orang-orang Rimba sedang bekerja. Monyet-monyet itu menyerbu sudong -- pondok tradisional orang Rimba yang atapnya atap dari terpal dan lantai kayu gelondongan -- untuk mencari makanan.

Baca juga: Tak Bisa Baca dan Panen Buah, Banyak Orang Rimba Tak Ikut Pemilu

Saat sudong ditinggal pemiliknya, monyet liar mulai berdatangan dan meninggalkan jejak berupa kotoran dan air liur di dalam pondok dan peralatan memasak.

Jejak kotoran dan air liur monyet liar itu berpotensi menjadi zoonosis, penyakit menular yang ditularkan hewan kepada manusia.

“Monyet datang ke sudong mencari makan. Kotorannya sering tinggal. Gelas, piring, periuk dijilat, kalau masih ada sisa makanan,” kata Induk Lereh saat ditemui Kompas.com, Minggu (23/6/2024).

Kawanan monyet yang berjumlah belasan ini merupakan satu kelompok. Mereka tidak hanya menyerang rumah orang Rimba, tetapi juga sering menyambangi pemukiman warga di desa. Jarak tempat tinggal orang Rimba dan warga desa hanya selemparan batu.

Pada Januari 2023, kata Lereh, petugas kesehatan gabungan dari Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Dinas Kesehatan Merangin, dan dokter misionaris mengambil tes dahak orang Rimba. Hasilnya 11 anak dinyatakan positif tuberkulosis.

Pengambilan sampel dahak ini dilakukan karena pada 2022 ada anak usia 18 tahun meninggal karena resisten obat tuberkulosis.

"Kematian terjadi karena Orang Rimba tak mengenal tuberkulosis," kata Lereh.

Anak yang meninggal resisten obat adalah anak bungsu Nering. Lelaki lansia ini menyebut, sebelum meninggal anaknya mengalami batuk parah dan mengeluarkan darah.

Anak tersebut sempat mendapat pengobatan. Namun ketika berburu di hutan, obat tersebut tak diminum.

“Kami tidak tahu beda batuk tuberkulosis dengan batuk biasa. Cucu saya juga batuk, sudah dibawa ke puskesmas. Kini sudah sembuh,” kata Nering.

Nering Orang Rimba dari Kelompok Tumenggung Minan sedang berada di sudong dalam kebun sawit Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (23/6/2024)KOMPAS.com/Suwandi Nering Orang Rimba dari Kelompok Tumenggung Minan sedang berada di sudong dalam kebun sawit Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (23/6/2024)

Kompas.com menyaksikan Nering membiarkan cucunya bermain dengan anak monyet. Orang Rimba kadang menangkap anak monyet untuk dipelihara. Setelah monyet dewasa baru akan dilepaskan ke hutan.

Nering mengaku tidak mengetahui tuberkulosis bisa menular. Apalagi soal monyet bisa memicu penyakit tuberkulosis.

Dia berkata, bila ada penyakit yang berisiko menular, orang Rimba akan menerapkan tradisi besasandingon.

Dalam penerapannya, orang yang sakit (cenenggo) akan dipisahkan dengan orang yang sehat (bungaron) di kawasan hutan yang berbeda.

Bila perlu berkomunikasi, cenenggo dan bungaron akan berbincang dengan menjaga jarak (sesulongon) sekitar 10-15 meter.

“Kami paling takut dengan gelabah atau wabah. Jadi kalau ada penyakit menular, kami sangat hati-hati dan menjaga jarak kalau bicara, terutama pada orang luar,” kata Nering.

Potensi penularan tuberkulosis dari monyet

Ahli Pharmaco Ephidemiologi dari Monash University Indonesia, Grace Wangge bilang, memang ada potensi penularan tuberkolosis dari monyet ke manusia atau sebaliknya.

Namun dia menegaskan, kencing dan kotoran monyet bukan media penularan tuberkulosis.

Anak monyet yang dipelihara Orang Rimba yang tinggal di kebun sawit Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (23/6/2024)KOMPAS.com/SUWANDI Anak monyet yang dipelihara Orang Rimba yang tinggal di kebun sawit Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (23/6/2024)

Grace mengatakan, air liur monyet bisa menularkan penyakit ke manusia. Namun bukan air liur yang menempel pada benda atau peralatan masak orang Rimba. Namun air liur yang menyebar di udara saat monyet bersin atau batuk.

Dalam kondisi ini bakteri penyebab tuberkulosis dapat bertahan hingga 3-4 bulan apabila berbentuk droplet di udara.

Grace menuturkan, dalam jurnal Plos One, Non-invasive specimen collections for Mycobacterium tuberculosis detection in freeranging long-tailed macaques (Macaca fascicularis) ada kasus di Thailand monyet tertular tuberkulosis. Kamboja yang menjadi negara dengan populasi monyet ekor panjang cukup besar di Asia Tenggara juga ditemukan kasus tuberkulosis pada monyet.

Dalam paper A Systematic Literatur The Impact Of The Climate To The Case Of Tuberculosis (TB): A Review (2021), kata Grace, iklim berkontribusi terhadap kepadatan vektor suhu udara dan iklim musiman menjadi faktor penyebab penyakit tuberkulosis.

Baca juga: Rokok Mengisap Masa Depan Anak-anak Orang Rimba

“Ada korelasi yang signifikan antara dampak iklim seperti curah hujan dan perubahan suhu dengan terjadinya tuberkulosis,” kata Grace.

Meskipun monyet ekor panjang dapat tertular tuberkulosis dan bisa menjadi transmisi penularan, kata Grace, perlu tes komprehensif terhadap monyet yang hidup dekat dengan Orang Rimba. Artinya potensi penularan dari monyet memang ada, tetapi penularan tuberkulosis pada Orang Rimba dengan peluang tertinggi, bisa datang dari masyarakat desa atau orang luar yang berinteraksi dengan Orang Rimba.

Para perempuan dan anak-anak Orang Rimba sedang berada di sudong kebun sawir Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (23/6/2024)KOMPAS.com/SUWANDI Para perempuan dan anak-anak Orang Rimba sedang berada di sudong kebun sawir Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (23/6/2024)

Hal senada dikatakan Coordinator at Indonesia One Health University Network, Wiku Adisasmito. Ia mengatakan jangan gegabah untuk menyebutkan tuberkulosis yang menginfeksi Orang Rimba berasal dari monyet ekor panjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pilkada Jateng, Hendi Masih Tunggu Keputusan Partai

Soal Pilkada Jateng, Hendi Masih Tunggu Keputusan Partai

Regional
BKD Wanti-wanti ASN Jateng Tak Terlibat Judi 'Online'

BKD Wanti-wanti ASN Jateng Tak Terlibat Judi "Online"

Regional
Libur Sekolah, Pemprov Jateng Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisatawan

Libur Sekolah, Pemprov Jateng Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisatawan

Regional
KAI Penjarakan 6 Pencuri Rel Jalur Nonaktif Purwokerto-Wonosobo

KAI Penjarakan 6 Pencuri Rel Jalur Nonaktif Purwokerto-Wonosobo

Regional
10 Tahun Curi Ikan di Natuna, 2 Kapal Vietnam Ditangkap

10 Tahun Curi Ikan di Natuna, 2 Kapal Vietnam Ditangkap

Regional
Cerita Asniati, Pensiunan Guru TK yang Harus Kembalikan Uang Rp 75 Juta

Cerita Asniati, Pensiunan Guru TK yang Harus Kembalikan Uang Rp 75 Juta

Regional
20 Hektar Lahan di Kompleks Jakabaring Sport City Akan Ditanami 55 Spesies Pohon Langka

20 Hektar Lahan di Kompleks Jakabaring Sport City Akan Ditanami 55 Spesies Pohon Langka

Regional
Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa

Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa

Regional
5 Bakal Calon Rektor UNS Jalani Uji Publik, Paparkan Program Kerja dan Visi Misi

5 Bakal Calon Rektor UNS Jalani Uji Publik, Paparkan Program Kerja dan Visi Misi

Regional
24 Calon Anggota DPRD Padang Belum Serahkan LHKPN

24 Calon Anggota DPRD Padang Belum Serahkan LHKPN

Regional
Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Regional
Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Regional
Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Regional
Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Regional
Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com