Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Kompas.com - 30/06/2024, 20:28 WIB
Dedi Muhsoni,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com- Peliknya penanganan sampah dari hulu ke hilir di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah hingga kini masih belum tertangani dengan baik.

Namun pada komunitas Pemalang Bergerak, sampah plastik dapat disulap menjadi paving block yang memiliki nilai jual tinggi.

Baca juga: Penduduk IKN Hasilkan Sampah 250 Ton Per Hari, Ini Penanganannya

Dalam upaya itu, Ketua Pemuda Pemalang bergerak, Farras Alam Majid, mengajak semua pihak untuk berperan serta mengatasi masalah sampah terutama sampah plastik yang terus meningkat.

"Kami dengan senang hati mengumumkan kegiatan mengolah sampah plastik menjadi paving block, dan ini nyata bisa diolah dan menjadi pendapatan masyarakat," ujar Farras usai menggelar deklarasi dimulainya pengolah sampah plastik menjadi paving block di Desa Asemdoyong, Minggu (30/6/2024).

Menurutnya, pengolahan sampah plastik dapat mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan dan mengurangi beban muatan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Untuk mengetahui cara merubah sampah plastik menjadi paving block, Ketua Pemuda Pemalang Bergerak mengundang mentor lingkungan, Intan Usading Tyas untuk menjelaskan pentingnya mengolah sampah plastik menjadi barang berguna seperti paving block.

Hal itu sangat berkontribusi pada pengurangan sampah dan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Pemalang.

Menurut Tyas, proses pengolahan sampa menjadi paving block adalah dengan mencampurkan sampah plastik dengan oli. Tahap berikutnya yaitu memanaskan dan ditambah dengan pasir.

Terakhir dari penjelasan Tyas, hasil penambahan pasir tersebut dicetak dan kemudian menjadi sebuah paving block.

Baca juga: Peduli Lingkungan, Pemuda Bantul Ubah Sampah Menjadi Maggot dan Produk Bernilai

"Manfaatkan ekonomi kreatif yang kini berkembang pesat dan sedang gencar didorong oleh negara, tentu akan sangat sejalan dengan kegiatan pengolahan sampah plastik yang dapat menambah opsi sektor ekonomi," ujarnya.

Ia menambahkan, upaya pengolahan sampah tercermin dari mulai dimasifkannya kebiasaan untuk memilah sampah sesuai kategorinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Regional
Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Regional
Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Regional
Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Regional
Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Regional
Jadi Kurir 35 Kg Sabu dari Malaysia, Pasutri di Batam Ditangkap

Jadi Kurir 35 Kg Sabu dari Malaysia, Pasutri di Batam Ditangkap

Regional
Polisi Panggil Pihak Ponpes Al Aziziyah dan Akan Periksa Sejumlah Saksi Buntut Kematian Santriwati

Polisi Panggil Pihak Ponpes Al Aziziyah dan Akan Periksa Sejumlah Saksi Buntut Kematian Santriwati

Regional
Di Balik Pembunuhan Karyawan Koperasi oleh Bos Distro Palembang, Pelaku Kesal Bunga Utang Membengkak

Di Balik Pembunuhan Karyawan Koperasi oleh Bos Distro Palembang, Pelaku Kesal Bunga Utang Membengkak

Regional
PPDB SMA dan SMK Bermasalah, Bupati Jekek Minta Pemprov Jateng Evaluasi Sistem Zonasi

PPDB SMA dan SMK Bermasalah, Bupati Jekek Minta Pemprov Jateng Evaluasi Sistem Zonasi

Regional
Ibu Bayi yang Ditemukan Tidak Utuh di Flores Timur Jalani Perawatan

Ibu Bayi yang Ditemukan Tidak Utuh di Flores Timur Jalani Perawatan

Regional
5 Partai di Semarang Bahas 'Koalisi Kapal Besar', PKB: Silaturahmi Biasa

5 Partai di Semarang Bahas "Koalisi Kapal Besar", PKB: Silaturahmi Biasa

Regional
PKB Semarang Minta DPP Segera Turunkan Rekomendasi Bakal Calon untuk Pilkada, Ini Alasannya

PKB Semarang Minta DPP Segera Turunkan Rekomendasi Bakal Calon untuk Pilkada, Ini Alasannya

Regional
10 Benda Bersejarah Ditemukan di Candi Muara Takus Kampar, Akan Dimuseumkan

10 Benda Bersejarah Ditemukan di Candi Muara Takus Kampar, Akan Dimuseumkan

Regional
54 Sapi Bantuan Provinsi Mati, DPRD Kaltara: Kelompok Tani Harusnya Bertanggung Jawab dengan Permintaan

54 Sapi Bantuan Provinsi Mati, DPRD Kaltara: Kelompok Tani Harusnya Bertanggung Jawab dengan Permintaan

Regional
124 Suami Istri di Lhokseumawe Bercerai, Didominasi karena Judi 'Online'

124 Suami Istri di Lhokseumawe Bercerai, Didominasi karena Judi "Online"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com