Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

PPDB SMA dan SMK Bermasalah, Bupati Jekek Minta Pemprov Jateng Evaluasi Sistem Zonasi

Kompas.com - 02/07/2024, 16:32 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) untuk mengevaluasi sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) khusus untuk sekolah sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). 

Bupati Jekek, sapaan akrabnya, menyoroti perlunya evaluasi untuk mengukur konsekuensi logis dari kebijakan tersebut terhadap mutu pendidikan di Wonogiri.

"Harus ada evaluasi (sistem zonasi). Apa konsekuensi logis dari kebijakan ini. Apakah ada peningkatan (mutu pendidikan), atau malah menurun,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Jekek saat menggelar audiensi PPDB SMA dan SMK di Pendopo Kabupaten Wonogiri, Senin (1/7/2024). Audiensi ini dilakukan sebagai respons terhadap berbagai persoalan yang timbul dalam pelaksanaan PPDB di daerahnya, yang dinilai tidak adil terhadap lulusan sekolah menengah pertama (SMP).

Baca juga: Deretan Kasus dengan Bukti CCTV Hilang, Terbaru Kasus Meninggalnya Siswa SMP di Padang

Bupati Wonogiri dua periode ini juga menyoroti bahwa indikator mutu pendidikan tidak hanya bisa diukur dari faktor jarak saja.

Menurutnya, kondisi geografis, capaian akademis siswa, serta sarana dan standar sumber daya manusia (SDM) guru juga harus menjadi pertimbangan dalam mengevaluasi sistem zonasi PPDB.

Pada kesempatan tersebut, Jekek mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan zonasi, terutama karena perbedaan sarana dan SDM guru di setiap daerah belum merata.

Ia menilai bahwa kebijakan tersebut telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Yogyakarta Tak Ada Sekolah Negeri, Disdikpora Berlakukan Zonasi Daerah

Jekek mencontohkan, salah satu anak bisa diterima di sekolah negeri, sementara teman sekaligus tetangganya tidak diterima meski secara akademik lebih unggul atau mumpuni.

"Harusnya, jika ingin adil, tidak menggunakan jarak. Lebih baik menggunakan capaian akademik atau sistem zonasi yang dimodifikasi," ucapnya.

Pemkab Wonogiri manfaatkan zonasi RT

Sebagai upaya menjaga keadilan dalam PPDB, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memutuskan untuk menerapkan sistem zonasi PPDB untuk sekolah dasar (SD) dan SMP dengan menggunakan zonasi Rukun Tetangga (RT).

Kebijakan tersebut memastikan bahwa siswa berprestasi yang tidak masuk dalam zonasi tetap terakomodasi.

Baca juga: Sistem Zonasi PPDB dan Dekadensi Moral Siswa: Ketika Etika Terabaikan

"Kami menggunakan zonasi RT untuk memastikan keadilan dalam hal capaian akademis. Dan hingga hari ini, zonasi RT telah terbukti tidak menimbulkan masalah di Kabupaten Wonogiri," jelas Jekek.

Ia menambahkan bahwa indikator yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dalam PPDB benar-benar dibutuhkan untuk menilai capaian akademik siswa.

"Sebelum adanya sistem zonasi, tidak pernah terjadi kegaduhan dalam PPDB di Wonogiri. Ini terjadi karena ada alat ukur dan indikator yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Namun, setelah penerapan zonasi, banyak langkah diambil orangtua untuk memastikan anak-anak mereka terakomodasi dengan baik," papar Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Perlu Kembalikan Gaji Rp 75 Juta, Pensiun Guru TK Asniati Terharu

Tak Perlu Kembalikan Gaji Rp 75 Juta, Pensiun Guru TK Asniati Terharu

Regional
SMAN 1 Semarang Tunggu Arahan Disdikbud Jateng Soal 5 CPD Pakai Piagam Palsu Daftar PPDB

SMAN 1 Semarang Tunggu Arahan Disdikbud Jateng Soal 5 CPD Pakai Piagam Palsu Daftar PPDB

Regional
Tak Terima Stadion Bawela Sorong Dijadikan Tempat Konser, Massa Mengamuk dan Rusak Tenda Tiket

Tak Terima Stadion Bawela Sorong Dijadikan Tempat Konser, Massa Mengamuk dan Rusak Tenda Tiket

Regional
Kunjungi Asniati, Mantan Bupati Muaro Harap Pemkab Perbaiki Administrasi Pendataan

Kunjungi Asniati, Mantan Bupati Muaro Harap Pemkab Perbaiki Administrasi Pendataan

Regional
2 Pelajar Tewas akibat Terseret Ombak di Pantai Sumbawa Barat

2 Pelajar Tewas akibat Terseret Ombak di Pantai Sumbawa Barat

Regional
Antisipasi TKI KTP Nunukan Menjadi Pemilih, KPU Lantik Pantarlih BP2MI

Antisipasi TKI KTP Nunukan Menjadi Pemilih, KPU Lantik Pantarlih BP2MI

Regional
Pengendara Sepeda Motor Bonceng 3 Tabrak Trotoar, 2 Remaja Tewas

Pengendara Sepeda Motor Bonceng 3 Tabrak Trotoar, 2 Remaja Tewas

Regional
Masjid Raya Sumatera Barat Diberi Nama Setelah 17 Tahun Berdiri

Masjid Raya Sumatera Barat Diberi Nama Setelah 17 Tahun Berdiri

Regional
Danau Seran di Banjarbaru: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Danau Seran di Banjarbaru: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Fitnah Perusahaan Walet Gelapkan Pajak Rp 280 Miliar, Pria di Sanggau Kalbar Jadi Tersangka ITE

Fitnah Perusahaan Walet Gelapkan Pajak Rp 280 Miliar, Pria di Sanggau Kalbar Jadi Tersangka ITE

Regional
Rombongan Bus 'Study Tour' Menuju Bali Terlibat Kecelakaan di Demak

Rombongan Bus "Study Tour" Menuju Bali Terlibat Kecelakaan di Demak

Regional
1.598 Balita di Padang Alami Stunting

1.598 Balita di Padang Alami Stunting

Regional
Heboh Balita di Banyumas Ditelantarkan di Depan Toko, Pelaku Diduga Ibu dan Selingkuhannya

Heboh Balita di Banyumas Ditelantarkan di Depan Toko, Pelaku Diduga Ibu dan Selingkuhannya

Regional
Kejari Semarang Sebut Pelaku Judi 'Online' Terancam 10 Tahun Penjara

Kejari Semarang Sebut Pelaku Judi "Online" Terancam 10 Tahun Penjara

Regional
BERITA FOTO: Potret Dusun Kedungglatik Sebelum Ditenggelamkan Bendungan Jragung

BERITA FOTO: Potret Dusun Kedungglatik Sebelum Ditenggelamkan Bendungan Jragung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com