PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.598 balita di Padang, Sumatera Barat, mengalami stunting.
Data tersebut didapatkan setelah Dinas Kesehatan melakukan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS). ISPS sendiri dilakukan selama Juni 2024.
"Data sasaran kami pada ISPS tersebut sebanyak 58.212 balita. Kami berhasil menemukan 57.418 balita. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan 1.598 balita stunting," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati, Kamis (3/7/2023) kepada sejumlah media.
Baca juga: Menyoal Kematian Afif Maulana di Padang, Disiksa Polisi atau Loncat ke Sungai?
Srikurnia Yati mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menekan angka stunting di Padang. Berbagai langkah terus dilakukan agar bisa menekan angka stunting.
"Pencegahan stunting dimulai dari calon pengantin. Kedua catin harus melakukan skrining dan penyuluhan. Bagaimana persiapan kehamilan, gizi yang diterima calon ibu, penanganan bayi. Jangan sampai melahirkan anak stunting," tutur dia.
Baca juga: Kontradiksi Data Stunting di Wonogiri, Bupati Jekek Minta Pemerintah Pusat Ambil Kebijakan Pasti
Selama kehamilan sembilan bulan katanya, ibu hamil wajib memeriksa enam kali ke Puskesmas. Itu berdasarkan program dari Kementerian Kesehatan.
"Untuk pemeriksaan lingkar lengan atas (LiLa) pada ibu hamil sudah mencapai angka 96,2 persen. Artinya hampir semua ibu hamil di Padang sudah melakukannya," ujarnya.
Langkah pencegahan selanjutnya adalah pemberian makanan tambahan kepada anak stunting. Kemudian juga akan dilakukan deteksi tumbuh kembang anak.
"Jika menemui anak-anak yang stunting kami langsung dilakukan deteksi dini tumbuh kembang anak. Kemudian jika anaknya bermasalah, kita rujuk ke RSUD Rasidin. Kita akan terus melakukan intervensi untuk menekan angka stunting," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.