UNGARAN, KOMPAS.com - Dusun Kedungglatik yang ada di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang tak lama lagi hanya tinggal cerita.
Dusun yang ditinggali 117 KK ini menjadi area terdampak pembangunan Bendungan Jragung.
Sebelum ditenggelamkan menjadi Bendungan Jragung, warga akan direlokasi ke wilayah hunian baru.
Baca juga: Dusun Kedungglatik dan Secuil Kenangan Warga Sebelum Ditenggelamkan Bendungan Jragung
Meninggalkan Dusun Kedungglatik bukan perkara mudah bagi warga yang sejak lahir tinggal di sini.
"Kalau dibilang ya berat pindah dari Kedungglatik, apalagi sejak lahir sudah disini. Tapi semoga di lokasi baru, masa depan kami dan anak-anak menjadi lebih baik," kata Tri Imawati (35) saat dijumpai Kompas.com, Kamis (4/7/2024).
Wati, panggilannya, mengaku meski Kedungglatik memiliki sejumlah kekurangan, namun daerah tersebut memiliki kenangan bagi dirinya.
Kampung tersebut 'dikepung' sungai sehingga aksesnya susah dan rawan banjir.
"Kalau berangkat sekolah ke Pringapus itu harus menyeberang, banjir itu soal biasa. Jalannya juga setapak, aspal itu baru ada saat saya lulus SMP itu saja tidak full," kata Wati.
Total ada 82 KK yang akan menempati lahan relokasi di borrow area.
"Selain rumah, ada juga fasilitas penunjang lain, seperti masjid dan makam," ujar warga Kedungglatik, Andre Arifin. Kamis (4/7/2024).
Saat ini sudah ada dua jenazah yang dikubur di makam baru. Sebelumnya kalau ada orang meninggal, dimakamkan di dusun lain sekitar Kedungglatik.
“Kalau makam lama itu ada sekira 280-an jenazah, nanti rencana juga dipindahkan," kata Arifin.
Sebelumnya, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan proses relokasi warga Dusun Kedungglatik yang terdampak proyek Bendungan Jragung terus berlangsung.
Pemerintah Kabupaten Semarang terus menyiapkan sejumlah infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk 82 keluarga yang terkena dampak Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Ngesti Nugraha mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menghibahkan lahan seluas 18,6 hektar untuk lahan relokasi.
Baca juga: Tiga Tahun Pembangunan Bendungan Jragung, Warga Kedungglatik: Kami Hanya Menerima Polusi Debu
"Kita sangat mendukung PSN di wilayah Kabupaten Semarang," ujarnya, Rabu (26/6/2024) di Gedung DPRD Kabupaten Semarang.
Menurut Ngesti, dengan adanya lahan hibah tersebut, warga terdampak proyek bisa tinggal di tempat relokasi tersebut dan nanti juga bakal ada perjanjian dengan pemerintah daerah.
"Warga bisa menempati sekian lama, apakah 10 tahun atau 50 tahun tidak masalah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.