Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Potret Dusun Kedungglatik Sebelum Ditenggelamkan Bendungan Jragung

Kompas.com - 04/07/2024, 16:53 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Dusun Kedungglatik yang ada di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang tak lama lagi hanya tinggal cerita.

Dusun yang ditinggali 117 KK ini menjadi area terdampak pembangunan Bendungan Jragung.

Sebelum ditenggelamkan menjadi Bendungan Jragung, warga akan direlokasi ke wilayah hunian baru.

Baca juga: Dusun Kedungglatik dan Secuil Kenangan Warga Sebelum Ditenggelamkan Bendungan Jragung

Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).KOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).

Meninggalkan Dusun Kedungglatik bukan perkara mudah bagi warga yang sejak lahir tinggal di sini.

"Kalau dibilang ya berat pindah dari Kedungglatik, apalagi sejak lahir sudah disini. Tapi semoga di lokasi baru, masa depan kami dan anak-anak menjadi lebih baik," kata Tri Imawati (35) saat dijumpai Kompas.com, Kamis (4/7/2024).

Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan JragungKOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung

Wati, panggilannya, mengaku meski Kedungglatik memiliki sejumlah kekurangan, namun daerah tersebut memiliki kenangan bagi dirinya.

Kampung tersebut 'dikepung' sungai sehingga aksesnya susah dan rawan banjir.

Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).KOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).

"Kalau berangkat sekolah ke Pringapus itu harus menyeberang, banjir itu soal biasa. Jalannya juga setapak, aspal itu baru ada saat saya lulus SMP itu saja tidak full," kata Wati.

Total ada 82 KK yang akan menempati lahan relokasi di borrow area.

Proses pengkaplingan di borrow area untuk relokasi warga Dusun Kedungglatik yang terkenda dampak pembangunan Bendungan JragungKOMPAS.com/Dian Ade Permana Proses pengkaplingan di borrow area untuk relokasi warga Dusun Kedungglatik yang terkenda dampak pembangunan Bendungan Jragung

"Selain rumah, ada juga fasilitas penunjang lain, seperti masjid dan makam," ujar warga Kedungglatik, Andre Arifin. Kamis (4/7/2024).

Saat ini sudah ada dua jenazah yang dikubur di makam baru. Sebelumnya kalau ada orang meninggal, dimakamkan di dusun lain sekitar Kedungglatik.

“Kalau makam lama itu ada sekira 280-an jenazah, nanti rencana juga dipindahkan," kata Arifin.

Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).KOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).

Sebelumnya, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan proses relokasi warga Dusun Kedungglatik yang terdampak proyek Bendungan Jragung terus berlangsung.

Pemerintah Kabupaten Semarang terus menyiapkan sejumlah infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk 82 keluarga yang terkena dampak Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

Ngesti Nugraha mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menghibahkan lahan seluas 18,6 hektar untuk lahan relokasi.

Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).KOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Tiga Tahun Pembangunan Bendungan Jragung, Warga Kedungglatik: Kami Hanya Menerima Polusi Debu

"Kita sangat mendukung PSN di wilayah Kabupaten Semarang," ujarnya, Rabu (26/6/2024) di Gedung DPRD Kabupaten Semarang.

Menurut Ngesti, dengan adanya lahan hibah tersebut, warga terdampak proyek bisa tinggal di tempat relokasi tersebut dan nanti juga bakal ada perjanjian dengan pemerintah daerah.

"Warga bisa menempati sekian lama, apakah 10 tahun atau 50 tahun tidak masalah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Bermuatan Pupuk Tabrakan dan Terjebak Pendangkalan di Bangka, 13 Awak Dievakuasi

Kapal Bermuatan Pupuk Tabrakan dan Terjebak Pendangkalan di Bangka, 13 Awak Dievakuasi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Petir

Regional
Bocah 5 Tahun Tewas Saat Main di Kali Cikeas Bogor

Bocah 5 Tahun Tewas Saat Main di Kali Cikeas Bogor

Regional
Fakta Insiden Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD di Lampung Tengah

Fakta Insiden Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD di Lampung Tengah

Regional
[POPULER NUSANTARA] 13 WN Taiwan Penjahat Kelas Berat Ditangkap | Gibran Tinggalkan Mobil Dinas Lagi

[POPULER NUSANTARA] 13 WN Taiwan Penjahat Kelas Berat Ditangkap | Gibran Tinggalkan Mobil Dinas Lagi

Regional
Berkunjung ke Tanjungpinang, Wajib Coba Kuliner Mie Lendir

Berkunjung ke Tanjungpinang, Wajib Coba Kuliner Mie Lendir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Regional
Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Regional
Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Regional
Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Regional
Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com