KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah massa yang mengaku orangtua calon siswa baru dan menamakan diri Forum Masyarakat Kelurahan Oetete, menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (7/8/2023).
Mereka mengaku kecewa anak-anaknya tidak diakomodasi oleh pihak SMAN 1 Kota Kupang sebagai peserta didik baru tahun ajaran 2023/2024.
Padahal, menurut para orangtua itu, tempat tinggal mereka berada dekat sekolah dan memenuhi syarat zonasi.
Para pedemo datang dengan membawa kertas putih berukuran besar yang bertuliskan protes dan kekecewaan.
Baca juga: Ridwan Kamil Bakal Batalkan Pelaku Kecurangan Domisili Lolos PPDB Zonasi
Salah seorang orangtua Ati mengaku sangat berharap anaknya masuk SMAN 1. Menurutnya, untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit, apalagi menyekolahkan anak di sekolah swasta.
"Saya punya anak sempat daftar secara online di SMAN 1 Kota Kupang tapi secara otomatis ditolak karena waktu sangat cepat," ungkap warga Kelurahan Otete ini.
Menurutnya, pendaftaran yang dibuka pada 20 Juni 2023 ditutup dalam waktu singkat.
"Saya sudah satu bulan tidak berjualan kiri-kiri, kue, dan lainnya, karena urus anak saya ini. Sehari-hari saya jualan makanan yang saya antar dari kios ke kios," ungkap Ati.
Ia mengaku domisilinya masuk dalam zonasi SMAN 1 Kota Kupang. Rumahnya berada persis di pinggir SMAN 1 Kota Kupang tapi tidak terakomodasi masuk sekolah itu.
Ati pun telah membujuk anaknya untuk bersekolah ke sekolah lain, tapi anaknya tidak mau karena harus mengeluarkan uang tambahan untuk biaya angkutan umum pulang pergi sekolah.
Baca juga: Pj Gubernur Banten Minta Ada Data Konkret soal Dugaan Pungli PPDB
"Inilah yang jadi pertimbangan anak saya sehingga anak saya mau sekolah di SMAN 1 Kota Kupang agar tidak keluar biaya lagi untuk bayar bemo karena cukup jalan kaki saja ke sekolah," kata dia.
Sementara Ketua Karang Taruna Otete Bambang Pellokila mengatakan, tujuan aksi adalah menuntut pihak sekolah agar anak-anak yang ada di Kelurahan Oetete, yang belum mendapatkan sekolah dan berada dalam zonasi SMAN 1 Kota Kupang agar dapat diakomodasi.
SMAN 1 Kupang berada di Kelurahan Otete.
Menurut Bambang, jumlah awalnya ada 60 orang anak yang tidak diakomodasi di SMAN 1 Kota Kupang, sehingga sebagiannya telah masuk ke sekolah swasta yang berada di luar Kelurahan Oetete.
"Sekarang tinggal 20-an anak-anak yang belum dapat sekolah. Semua anak-anak ini berasal dari keluarga kurang mampu," ungkapnya.