Karena itu, harapan para orangtua, mereka ingin anak-anak mereka sekolah di lingkungan mereka yakni SMAN 1 Kota Kupang.
Baca juga: Marak Fenomena Numpang KK Saat PPDB Zonasi, Muhadjir: Pengawasannya Tidak Jalan
Pantauan Kompas.com, aksi unjuk rasa itu berlangsung selama 1 jam.
Pihak SMAN 1 Kota Kupang meminta perwakilan orangtua untuk masuk beraudensi langsung dengan Kepala SMAN 1 Kota Kupang, Marselina Tua dan Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ayub Sanam.
Pertemuan berlangsung di ruang Kepala SMAN 1 Kota Kupang.
Hadir dalam pertemuan itu juga Polisi Polresta Kupang Kota, termasuk Kapolsek Oebobo, AKP Ricky Dally.
Dari pertemuan tersebut, disepakati beberapa solusi yang disampaikan oleh Kabid Ayub Sanam.
Ayub Sanam, mengatakan, kuota di sekolah swasta di Kota Kupang tidak terpenuhi sementara sekolah negeri sudah terpenuhi.
Solusi yang ditawarkan kepada para orangtua yang anaknya belum mendapatkan sekolah agar mendaftarkan ke sekolah swasta.
Baca juga: Soal PPDB Zonasi, Muhadjir: Sebelum Zonasi Justru Banyak Masalah
Pasalnya, ada beberapa sekolah swasta yang memberikan beasiswa kepada anak-anak dalam hal biaya uang sekolah.
Selain itu, ada sekolah swasta yang dalam waktu dekat diintervensi dengan program belajar ke Negara Jerman.
"Harapannya ini akan membawa perubahan untuk sekolah-sekolah swasta," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.