Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Anak Tak Diakomodasi di Sistem Zonasi, Sejumlah Warga Unjuk Rasa di SMAN 1 Kupang

Kompas.com - 08/08/2023, 07:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah massa yang mengaku orangtua calon siswa baru dan menamakan diri Forum Masyarakat Kelurahan Oetete, menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (7/8/2023).

Mereka mengaku kecewa anak-anaknya tidak diakomodasi oleh pihak SMAN 1 Kota Kupang sebagai peserta didik baru tahun ajaran 2023/2024.

Padahal, menurut para orangtua itu, tempat tinggal mereka berada dekat sekolah dan memenuhi syarat zonasi.

Para pedemo datang dengan membawa kertas putih berukuran besar yang bertuliskan protes dan kekecewaan.

Baca juga: Ridwan Kamil Bakal Batalkan Pelaku Kecurangan Domisili Lolos PPDB Zonasi

Salah seorang orangtua Ati mengaku sangat berharap anaknya masuk SMAN 1. Menurutnya, untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit, apalagi menyekolahkan anak di sekolah swasta.

"Saya punya anak sempat daftar secara online di SMAN 1 Kota Kupang tapi secara otomatis ditolak karena waktu sangat cepat," ungkap warga Kelurahan Otete ini.

Menurutnya, pendaftaran yang dibuka pada 20 Juni 2023 ditutup dalam waktu singkat. 

"Saya sudah satu bulan tidak berjualan kiri-kiri, kue, dan lainnya, karena urus anak saya ini. Sehari-hari saya jualan makanan yang saya antar dari kios ke kios," ungkap Ati.

Ia mengaku domisilinya masuk dalam zonasi SMAN 1 Kota Kupang. Rumahnya berada persis di pinggir SMAN 1 Kota Kupang tapi tidak terakomodasi masuk sekolah itu.

Ati pun telah membujuk anaknya untuk bersekolah ke sekolah lain, tapi anaknya tidak mau karena harus mengeluarkan uang tambahan untuk biaya angkutan umum pulang pergi sekolah.

Baca juga: Pj Gubernur Banten Minta Ada Data Konkret soal Dugaan Pungli PPDB

"Inilah yang jadi pertimbangan anak saya sehingga anak saya mau sekolah di SMAN 1 Kota Kupang agar tidak keluar biaya lagi untuk bayar bemo karena cukup jalan kaki saja ke sekolah," kata dia.

Sementara Ketua Karang Taruna Otete Bambang Pellokila mengatakan, tujuan aksi adalah menuntut pihak sekolah agar anak-anak yang ada di Kelurahan Oetete, yang belum mendapatkan sekolah dan berada dalam zonasi SMAN 1 Kota Kupang agar dapat diakomodasi.

SMAN 1 Kupang berada di Kelurahan Otete. 

Menurut Bambang, jumlah awalnya ada 60 orang anak yang tidak diakomodasi di SMAN 1 Kota Kupang, sehingga sebagiannya telah masuk ke sekolah swasta yang berada di luar Kelurahan Oetete.

"Sekarang tinggal 20-an anak-anak yang belum dapat sekolah. Semua anak-anak ini berasal dari keluarga kurang mampu," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com