Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB Egianus Kogoya

Kompas.com - 07/08/2023, 21:24 WIB
Dhias Suwandi,
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAPUA, KOMPAS.com- Pada 7 Februari 2023, tepatnya enam bulan lalu, pilot pesawat Susi Air pertama kalinya disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Pemilik Maskapai Susi Air Susi Pudjiastuti sempat mengeluarkan pernyataan bahwa pesawatnya telah dibakar oleh pihak yang belum diketahui identitasnya.

"Pesawat sudah dibakar, confirm landing baik atau bukan accident atau crash. Sedang dicari tahu kondisi pilot dan penumpang," kata dia dalam keterangan tertulis, 7 Februari 2023.

Baca juga: Susi Air Buka Lowongan Kerja hingga 15 Agustus 2023, Simak Posisi dan Persyaratannya

Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 sempat menyatakan bahwa di Distrik Paro ada sosok pimpinan KKB yang paling dicari, Egianus Kogoya.

Satu hari berselang atau pada 8 Februari 2023, aparat gabungan TNI-Polri mengevakuasi 15 perkerja bangunan dari Distrik Paro.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebutkan para pekerja bangunan tersebut dievakuasi karena sebelumnya mereka menerima ancaman pembunuhan dari Egianus Kogoya dan kelompoknya.

Baca juga: Wapres Sebut Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air untuk Hindari Korban

Helikopter milik Polri mendarat di Bandara Moses Kilangin setelah berpatroli udara ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Hal ini dilakukan untuk mencari keberadaan pilot Susi Air.KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Helikopter milik Polri mendarat di Bandara Moses Kilangin setelah berpatroli udara ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Hal ini dilakukan untuk mencari keberadaan pilot Susi Air.

Dari keterangan para pekerja bangunan tersebut diketahui, pengancaman dilakukan oleh anak buah Egianus pada 4 Februari 2023 atau tiga hari sebelum pesawat Susi Air dibakar.

Para pekerja kemudian diselamatkan dan dibawa kabur oleh warga setempat sebelum akhirnya dievakuasi aparat keamanan di Puncak Gunung Wea yang ada di Paro pada 8 Februari 2023.

Beberapa hari kemudian atau tepatnya pada 13 Februari 2023, aparat keamanan gabungan yang dipimpin Kaops Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani berhasil masuk ke Distrik Paro dan menemukan bangkai pesawat Susi Air yang sudah hangus terbakar.

Selain itu, Distrik Paro juga sudah tidak berpenghuni karena warganya memilih mengungsi ke Distrik Kenyam.

Keberadaan Kapten Philip akhirnya terungkap ketika Egianus Kogoya menyebarkan video dan foto dari sang pilot, pada 14 Februari 2023.

Baca juga: Soal Tebusan Rp 5 Miliar untuk Pilot Susi Air, Jokowi: Progresnya Tidak Bisa Saya Sampaikan

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).KOMPAS.com/Rahel Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Dari beberapa video yang disebar, tampak proses pembakaran pesawat Susi Air hingga pernyataan bahwa mereka saat ini menyandera sang pilot.

Senin (7/8/2023), sudah enam bulan Philip disandera oleh Egianus Kogoya dan kelompoknya. Hingga kini upaya yang dilakukan aparat keamanan belum membuahkan hasil maksimal.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menegaskan bahwa selama ini Egianus selalu berpindah tempat dengan membawa sang pilot.

"Pertama kan kejadian 7 Februari 2023 ini kan kalau dihitung cukup lama pilot dibawa ke sana kemari oleh kelompok yang bersebrangan dengan negara. Tentunya mereka masih berada di wilayah Kabupaten Nduga," ujarnya di Jayapura, Senin (7/8/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com