Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Kompas.com - 09/05/2024, 17:58 WIB
Nur Zaidi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Diterjang banjir rob dua dekade, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) merugi hingga Rp 30 triliun.

Anggota DPRD Demak Fraksi Gerindra, Marwan mengatakan, bila dihitung rata-rata Demak mengalami kerugian Rp 1,5 triliun setiap tahunnya.

Hitungan itu ia dapatkan dari peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

"Sudah 20 tahun, itu dalam hitungan peneliti ITB kerugian kita hampir sekitar Rp 30 triliun dalam waktu 20 tahun itu," kata Marwan kepada Kompas.com, usai pembukaan pendaftaran Pilkada Demak di DPC Partai Gerindra, Kamis (9/5/2024).

Dia menuturkan, jumlah tersebut salah satunya adalah kalkulasi dari kerugian masyarakat di Pesisir Demak dengan dampak terparah di Kecamatan Sayung.

Marwan mencontohkan, dalam setahun berapa orang yang merenovasi rumah dan pindah rumah. Belum lagi lahan produktif yang kini berubah jadi lautan.

Baca juga: Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Kendati demikian, ia tidak merinci jumlah wilayah dan masyarakat Kabupaten Demak yang saat ini terdampak banjir rob.

"Pindah rumah dan sebagainya itu adalah salah satu indikator untuk menghitung bahwa kerugian kita terhadap rob selama 20 tahun," katanya.

Padahal anggaran Pemerintah Kabupaten Demak sendiri, setahun terakhir ini di angka Rp 2,6 triliun.

"Sementara satu triliun untuk membayar pegawai. Artinya yang untuk membangun macam-macam itu tidak lebih dari 1,5 triliun," beber dia.

"30 triliun hampir sama dengan 15 tahun anggaran di Kabupaten Demak, itu kerugian yang pasti terjadi tapi kita agak anggap angin lalu," imbuhnya.

Marwan tidak menampik, dalam pembangunan juga terdapat kemajuan di sektor yang lain. Namun apabila dikalkulasi sebenarnya merugi.

"Kalau dilihat global kita sesungguhnya maju di lain sisi, kemudian mundur di sisi yang lain. Tetapi kalau diakumulasi jumlahnya kita dengan rob itu sangat rugi," terangnya.

Marwan menambahkan, anggaran Pemkab Demak tidak mampu apabila digunakan untuk menangani banjir rob.

Oleh karenanya, Pemerintah Pusat menjadi salah satu harapan untuk membantu mengatasi banjir rob di Kabupaten Demak.

"Luar biasa, tanpa diselesaikan kita akan menjadi bangsa yang rugi kalau hitung-hitungan matematika," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com