DEMAK, KOMPAS.com - Diterjang banjir rob dua dekade, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) merugi hingga Rp 30 triliun.
Anggota DPRD Demak Fraksi Gerindra, Marwan mengatakan, bila dihitung rata-rata Demak mengalami kerugian Rp 1,5 triliun setiap tahunnya.
Hitungan itu ia dapatkan dari peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca juga: Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan
"Sudah 20 tahun, itu dalam hitungan peneliti ITB kerugian kita hampir sekitar Rp 30 triliun dalam waktu 20 tahun itu," kata Marwan kepada Kompas.com, usai pembukaan pendaftaran Pilkada Demak di DPC Partai Gerindra, Kamis (9/5/2024).
Dia menuturkan, jumlah tersebut salah satunya adalah kalkulasi dari kerugian masyarakat di Pesisir Demak dengan dampak terparah di Kecamatan Sayung.
Marwan mencontohkan, dalam setahun berapa orang yang merenovasi rumah dan pindah rumah. Belum lagi lahan produktif yang kini berubah jadi lautan.
Baca juga: Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei
Kendati demikian, ia tidak merinci jumlah wilayah dan masyarakat Kabupaten Demak yang saat ini terdampak banjir rob.
"Pindah rumah dan sebagainya itu adalah salah satu indikator untuk menghitung bahwa kerugian kita terhadap rob selama 20 tahun," katanya.
Padahal anggaran Pemerintah Kabupaten Demak sendiri, setahun terakhir ini di angka Rp 2,6 triliun.
"Sementara satu triliun untuk membayar pegawai. Artinya yang untuk membangun macam-macam itu tidak lebih dari 1,5 triliun," beber dia.
"30 triliun hampir sama dengan 15 tahun anggaran di Kabupaten Demak, itu kerugian yang pasti terjadi tapi kita agak anggap angin lalu," imbuhnya.
Marwan tidak menampik, dalam pembangunan juga terdapat kemajuan di sektor yang lain. Namun apabila dikalkulasi sebenarnya merugi.
"Kalau dilihat global kita sesungguhnya maju di lain sisi, kemudian mundur di sisi yang lain. Tetapi kalau diakumulasi jumlahnya kita dengan rob itu sangat rugi," terangnya.
Marwan menambahkan, anggaran Pemkab Demak tidak mampu apabila digunakan untuk menangani banjir rob.
Oleh karenanya, Pemerintah Pusat menjadi salah satu harapan untuk membantu mengatasi banjir rob di Kabupaten Demak.
"Luar biasa, tanpa diselesaikan kita akan menjadi bangsa yang rugi kalau hitung-hitungan matematika," tukas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.