KOMPAS.com - Anton Eka Saputra (25) karyawan koperasi di Palembang, Sumatra Selatan dibunuh saat menagih utang Rp10 juta ke nasabah.
Jasad korban dikubur lalu dicor di distro 'Anti Mahal' di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami yang merupakan milik pelaku Antoni.
Setelah sempat buron beberapa hari, Antoni berhasil ditangkap saat bersembunyi di Kota Padang, Sumatera Barat pada Jumat (28/6/2024).
Saat kabur, Antoni juga menbawa sang istri.
Baca juga: Pinjam Rp 5 Juta Berbunga Rp 24 Juta, Bos Distro di Palembang Bunuh Karyawan Koperasi
Selain mengamankan Antoni, polisi juga mengamankan anak buah Antoni yakni Pongki Saputra (24). Sementara, satu orang lagi inisial KF saat ini masih dalam pengejaran petugas.
Belakangan terungkap, Antono nekat melakukan pembunuhan karena kesal pada korban karena bunga pinjamannya melonjak berkali-kali lipat.
Antoni sebelumnya sempat meminjam uang Rp 5 juta di koperasi tempat korban bekerja. Namun, seiring berjalannya waktu bunga pinjaman itu pun membengkak hingga Rp 24 juta.
"Karena bunganya sangatlah tinggi, pelaku ini sakit hati dan merencanakan pembunuhan terhadap korban," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat melakukan gelar perkara, Senin (1/7/2024).
Baca juga: Bos Distro Anti Mahal Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang
Skenario pembunuhan dilakukan pada Jumat (7/6/2024) malam dan eksekusi korban dilakukan pada Sabtu (9/6/2024) siang.
Antoni meminta Pongki dan Kevin berpura-pura sebagai pembeli di toko baju miliknya. Lalu ia menghubungi korban agar datang ke toko.
Di hari kejadian, korban datang ke distro milik pelaku untuk menagih utang. Di dalam distro, ada pelaku Pongki dan KF yang pura-pura jadi pembeli.
Saat berbincang dengan Antoni, korban diserang dengan kunci pas dan kepalanya dipukul hingga tak sadarkan diri.
"Pelaku Pongki yang langsung memukul kepala bagian korban dari belakang sebanyak 1 kali. Hingga korban tersungkur," kata dia.
Baca juga: Kronologi Kasus Penagih Utang Dibunuh dan Dicor di Palembang, Pelaku Nasabah Pemilik Distro
Setelah itu ketiga pelaku mengeroyok korban hingga tewas dan jasadnya dikuburkan di bekas kolam ikan halaman ruko distro "Anti Mahal".
Mereka melakukan hal tersebut agar bau mayat tak tercium oleh warga.