KOMPAS.com - Pria bernama Anton Eka Saputra, seorang pegawai koperasi ditemukan tewas terkubur dalam distro pakaian di Palembang.
Mayat Anton ditemukan terkubur di dalam ruko penjualan pakaian Distro "Anti Mahal" yang berada di Jalan KH Dahlan, Perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (26/6/2024).
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, sebelum ditemukan tewas Anton lebih dulu dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak Sabtu (8/6/2024).
Saat itu, Anton berpamitan dari rumah untuk menagih para nasabah. Namun, sejak berangkat dari rumah Anton tak kunjung pulang hingga keluarganya membuat laporan kehilangan.
Baca juga: 19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor
"Keluarga korban melapor kehilangan di Polsek Sukarami, sejak saat itu kami langsung penyelidikan yang hasilnya kami menangkap satu orang pelaku yang ikut membunuh korban," kata Harryo usai melakukan olah TKP, Rabu (26/6/2024).
Menurutnya, ada tiga pelaku, dua di antaranya otak pembunuhan yang masih dalam pengejaran.
Setelah penyelidikan, jenazah Anton dievakuasi dari ruko pakaian yang terkunci rapat.
Petugas menggunakan mesin pemotong untuk membuka pintu.
Otak pembunuhan Anton ini adalah nasabah koperasi simpan pinjam tempatnya bekerja.
Dari keterangan atu tersangka Pongky, pelaku utama bernama Kalf, saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Tersangka utamanya adalah debitur korban yang masih kita kejar," kata Harryo usai melakukan olah TKP, Rabu (26/6/2024).
Baca juga: Kasus Mayat Dicor di Palembang, Keluarga Korban: Pelaku Bukan Lagi Manusia
Anton yang datang kemudian berbincang dengan pemilik ruko untuk menagih utang. Namun saat korban lengah, seorang pelaku memukulnya dengan besi di bagian kepala hingga tewas.
"Korban tidak curiga karena tersangka lagi menyamar seolah-olah seperti pembeli. Ketika terjadi perbincangan, korban dipukul dari belakang," ujarnya.
Setelah Anton tewas, jenazahnya dibawa ke belakang ruko dan dikuburkan. Belakangan diketahui mayat korban sempat dicor pelaku untuk mengaburkan aksi pembunuhan tersebut.
Saat ini, polisi masih berupaya mengevakuasi jenazah Anton lantaran pintu ruko masih terkunci setelah pemiliknya melarikan diri.
Dari hasil otopsi selama empat jam, ditemukan adanya hantaman benda tumpul di bagian kepala serta terdapat bekas jeratan di leher.
"Kalau dilihat dari kondisinya, diduga kuat kematian berasal dari hantaman benda tumpul di bagian kepala. Kami juga menemukan bekas jeratan tali di leher,"kata Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang AKBP dr Mansuri, usai melakukan otopsi, Kamis (27/6/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.