KOMPAS.com - Anton Eka Saputra (25) karyawan koperasi di Palembang, Sumatra Selatan dibunuh saat menagih utang Rp10 juta ke nasabah.
Jasad korban dikubur lalu dicor di distro 'Anti Mahal' di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami yang merupakan milik pelaku Antoni.
Sebelum ditemukan tewas, Anton dinyatakan hilang selama 19 hari yakni sejak Sabtu (8/6/2024). Kala itu, korban pamit untuk menagih utang ke nasabah.
Saat meninggalkan rumah, Anton mengenakan jaket warnah biru, celana abu-abu dan membawa motor Vario hitam.
Pada pukul 12.00 WIB, nomor ponsel Anton masih bisa dihubungi. Namun pukul 17.00 WIB, ponselnya sudah tak bisa dihubungi.
Baca juga: Kasus Mayat Dicor di Palembang, Keluarga Korban: Pelaku Bukan Lagi Manusia
Dari keterangan sang istri, sehari sebelum hilang, Anton sempat menelepon seseorang dengan nada marah-marah.
Keluarga pun melapor ke polisi dan mencari Anton dengan mendatangi nasabah-nasabah yang bisa dikunjungi Anton. Namun usaha tersebut tak membuahkan hasil karena tak ada yang mengetahui keberadaan Anton.
Dari keterangan keluarga, Anton terakhir pamit menagih utang ke nasabah yang ada di Kelurahan Talang Kelapa, Maskarebet.
"Hari Jumat dia terima telepon tapi seperti ribut-ribut. Lalu keesokan harinya Anton pergi untuk menagih nasabah yang ada di Talang Kelapa. Saya tanyakan ke keluarga, satu-satunya nasabah korban yang ada di Talang kelapa ya orang distro ini," ujar kuasa hukum keluarga Anton, Jasmadi pada Rabu (26/6/2024).
Baca juga: Kasus Pembunuhan Penagih Utang, Polisi Segel Rumah Mewah Bos Distro Anti Mahal
Tiga hari berselang setelah keluarga membuat laporan kehilangan, ia mendapatkan rekaman CCTV toko bangunan di sekitar distro.
"Di rekaman CCTV tersebut memang benar korban datang ke distro di hari Sabtu sekitar pukul 11.39 WIB. Rekaman CCTV itu kami serahkan ke pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan," katanya.
Selain itu, Jasmadi mengatakan uang Rp 30 juta yang dibawa korban ikut raib.
"Tidak banyak (utang) mungkin kisaran Rp 10 juta. Nah terakhir kali juga korban ini minta transfer ke temannya, jadi posisi dia bawa Rp 30 juta. Tapi belum pasti totalnya karena di dalam tasnya ada lagi. Kami belum tahu uang itu di mana," kata dia.
Sementara itu saat mengecek distro, polisi menemukan bercak darah. Petugas yang melakukan penyelidikan kemudian menangkap satu pelaku, PS (23) yang mengaku ikut membunuh korban.
Baca juga: 19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor
Pelaku tersebut kemudian menujukkan lokasi jasad korban yang sudah dicor di kolam bekas ikan yang berada di belakang distro.