KOMPAS.com - Santriwati berinisial J (15) menjadi korban penganiayaan dan nyaris diperkosa pengemudi kapal di Gaung Indragiri Hilir (Inhil) Riau.
Korban mengalami luka saat dalam perjalanan pulang dari pondoknya ke rumahnya di kawasan PT BDL Kecamatan Gaung, Senin (27/5/2024).
Pelaku berinisial RN (36) berhasil ditangkap Tim Resmob Sat Reskrim Polres Inhil di rumahnya di Desa Belantakraya Kecamatan Gaung, Selasa (28/5/2024).
Kejadian ini bermula saat korban dalam perjalanan pulang ditawarkan naik kapal milik motor atau pompong kecil untuk menyebrang.
Kapolres Inhil, AKBP Budi Setiawan mengatakan, setelah naik ke kapal, pelaku menanyakan nomor telepon J dengan maksud memintanya.
Baca juga: Santriwati di Riau Babak Belur Dianiaya Pengemudi Kapal karena Menolak Turun
Namun J menjawab nanti saja setelah sampai di dermaga.
Tak lama berselang, Ramadan mematikan mesin pompong di tepi Sungai Gaung, Desa Pintasan.
J bertanya alasan pelaku menghentikan kapalnya. Pelaku beralasan kekurangan bahan bakar.
"Pelaku kemudian minum dan makan, dan mengajak korban. Namun, korban menolak karena sudah makan di pondok pesantren," kata Budi.
Setelah selesai makan, Ramadan turun dari pompong dan pergi ke darat, lalu mencuci tangan.
Pelaku kemudian mengambil sebuah kayu broti dari tepi sungai dan parang dari dalam pompong, lalu mengancam korban agar turun. Namun, korban menolak turun.
Pelaku yang kesal kemudian memegang tangan J, menariknya turun dari pompong, lalu menganiaya korban hingga babak belur dengan kayu.
Korban sempat menggigit tangan pelaku untuk melepaskan diri. Namun, pelaku kembali memukul kepala korban.
Baca juga: Kronologi Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal Pompong
Akibat pukulan itu, korban jatuh telungkup. Korban melindungi kepalanya dengan kedua tangannya karena pelaku masih terus memukulinya.
Setelah korban tak berdaya, pelaku pergi meninggalkan korban di lokasi.