Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Kompas.com - 18/06/2024, 18:44 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Ada pengalaman unik yang pernah dialami Damkar Kabupaten Semarang Jawa Tengah (Jateng). Damkar Kabupaten Semarang pernah dimintai tolong di luar tugasnya.

Bukan memadamkan api, mengevakuasi sarang tawon atau ular, dan tidak juga mengevakuasi hewan dari dalam sumur. Damkar Kabupaten Semarang malah dimintai tolong untuk mengambilkan rapor oleh seorang pelajar.

Baca juga: Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Berawal dari adanya direct message (DM) di akun Instagram Damkar Kabupaten Semarang. Pelajar tersebut mengirimkan sebuag pesan.

"Permisi pak/bu damkar, selamat pagi, maaf mengganggu waktunya, maaf bu/pak apakah saya boleh meminta tolong untuk mengambil raport saya di sekolah besok jumat, karena saya takut ayah saya ambil nanti di marahin, terima kasih."

Kasi Damkar Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi mengatakan, pihaknya membalas DM tersebut dengan edukasi soal tugas damkar. 

Meski begitu, kata dia, permintaan tersebut adalah bentuk kepercayaan masyarakat kepada Damakr.

"Namun harus diingat, bahwa tugas damkar adalah menangani kedaruratan dan bencana, bukan untuk mengambil rapor," jelasnya saat dihubungi, Selasa (18/6/2024).

Hisyam mengungkapkan, tugas kedaruratan tersebut di antaranya menangani kebakaran, evakuasi orang atau binatang yang membutuhkan pertolongan, serta membantu masyarakat dalam situasi darurat.

"Seperti evakuasi sarang tawon di permukiman atau ular yang masuk rumah, tingkatnya sudah membahayakan," ujarnya.

"Memang tugas Pemadam Kebakaran itu adalah pelayanan, sehingga kalau ada masyarakat yang membutuhkan pasti akan direspon. Tapi tetap menggunakan skala prioritas yang kami utamakan," kata Hisyam.

Hisyam mencontohkan, beberapa waktu lalu ada warga yang melapor terkait adanya sarang tawon di rumahnya.

"Saat sampai di depan rumah warga tersebut, ternyata ada kebakaran. Sehingga kami tinggal dan menuju ke lokasi kebakaran terlebih dulu, karena itu prioritas," ujarnya.

Untuk laporan warga yang sifatnya tidak terlalu urgent, kata Hisyam, diminta untuk mengirimkan foto terlebih dulu.

"Bukan kami pilah-pilah, tapi sekali lagi, ini soal prioritas. Kemarin ada laporan bau bangkai, telpon ke Damkar, ternyata bangkai tikus. Semua laporan pasti ditanggapi, tapi kami mengutamakan prioritas penanganan," kata Hisyam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com