MATARAM, KOMPAS.com-Santriwati Pondok Pesantren Al Aziziyah, Kapek, Gunungsari Lombok Barat, asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir ya meninggal dunia, Sabtu pagi (29/6/2025) pukul 10.30 WIta.
Santriwati itu meninggal setelah sempat keadaan koma dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedjono, Selong, Lombok Timur.
"Dia pergi pagi ini setelah ibundanya tiba dari Ende NTT, dia rupanya menuggu kedatangan ibundanya," kata Yan Mangandar, kuasa hukum korban pada Kompas.com di Mataram, Sabtu.
Baca juga: Puluhan Santri Terjebak 20 Menit di Dalam Lift Empire Palace Surabaya
Yan mengatakan meski terpukul dan sedih tak terbendung, orangtua korban tetap tenang dan tabah menghadapi cobaan kehilangan anak tunggal mereka di usia 13 tahun.
"Korban akan menjalani otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, ini sedang dipersiapkan, dan ayah korban pak Mahmud menginjikan proses otopsi dilakukan," kata Yan.
Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban dan apa yang terjadi sebelum korban mengalami koma.
Hal ini tentu terkait dengan laporan keluarga korban pada aparat kepolisian yang sudah masuk ke tahap lidik, meminta keterangan pihak pihak yang mengetahui kondisi korban sebelum dan sesudah mengalami koma.
"Kita sedang menunggu kedatangan jenazah korban di RS Bhayangkara Polda NTB," katanya.
Baca juga: Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri
Sebelumnya, pada Jumat (28/6/2024) sejumlah aktivis Koalisi Perlindungan Perempuan dan Anak NTB, mendatangi Unit PPA Reskrim Polresta Mataram, memberi dukungan pada polisi untuk mengusut tuntas dugaan kekerasan terhadap anak.
"Kami bersama sama ingin memberikan dukungan pada aparat kepolisian untuk menangani dan mengusut tuntas kasus dugaan kekerasan terhadap santriwati di Ponpes Al Aziziyah ini," Kata Muhammad Saleh bersama aktivis Solidaritas Perempuan Mataram lainnya.