Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB SMA di Palembang Bermasalah, Ombudsman Temukan 911 Siswa Lakukan Maladministrasi

Kompas.com - 29/06/2024, 12:39 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kantor Ombudsman Perwakilan Sumatera Selatan menemukan adanya maladiminstrasi dalam proses seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 di Palembang.

Dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) investigasi yang dilakukan, ditemukan 911 nama siswa yang melakukan maladministrasi sehingga dipaksakan untuk tetap lolos dan diterima oleh sekolah yang dituju.

Kepala Ombudsman Sumatera Selatan M Adrian Agustiansyah mengatakan, 911 nama siswa yang melakukan maladiminsitrasi tersebut masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri unggulan di Palembang.

Baca juga: Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Laporan yang diterima oleh Ombusdman, sekolah yang diduga melakukan meladministasi tersebut adalah SMA Negeri 1,3, 5, 6, 17 dan 18.

"119 nama ini seharusnya tidak masuk namun saat pengumunan, namun justru lolos," kata Adrian, saat memberikan keterangan, Sabtu (29/6/2024).

Adrian menerangkan, temuan ini sebelumnya telah diverifikasi oleh Ombudsman dengan melakukan pemanggilan terhadap 22 kepala Sekolah SMA Negeri yang dilaporkan oleh wali murid.

Hasilnya, 80 persen laporan adanya penyalahgunaan wewenang dalam PPDB dinyatakan tersbukti.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang masuk lewat jalur prestasi dengan skor tinggi namun dinyatakan tidak lolos seleksi.

"Siswa yang mendapatkan skor tinggi mulai dari 700-1.000 tidak lolos, sementara yang skor 300, ternyata lolos," ujarnya.

Baca juga: Nenek di Palembang Dilaporkan 4 Anaknya ke Polisi, Digugat Masalah Tanah Warisan

Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dan kepala sekolah dituding turut terlibat dalam penyalagunaan wewenang di PPDB tersebut dengan melakukan intervensi untuk meloloskan siswa yang tidak memenuhi kriteria.

Padahal, beberapa jalur mulai prestasi dan zonasi telah ditetapkan sesuai aturan pemerintah.

"Fakta temuan kami,  penyalahgunaan wewenangan Disdik Sumsel terbukti, ada intervensi dari Plh  Kadisdik melakukan penyalahgunaan wewenangan dan semua kepala sekolah yang terseret juga melakukan penyimpangan prosedur," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPP PKS Beri Rekomendasi kepada Amar Hanifah dalam Pilkada Sumbawa Barat 

DPP PKS Beri Rekomendasi kepada Amar Hanifah dalam Pilkada Sumbawa Barat 

Regional
Kronologi Tewasnya 4 Karyawan Pabrik Pupuk di Karawang, Sempat Bersihkan Limbah Cair Beraroma Menyengat

Kronologi Tewasnya 4 Karyawan Pabrik Pupuk di Karawang, Sempat Bersihkan Limbah Cair Beraroma Menyengat

Regional
Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Siswi SMK di Mesuji

Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Siswi SMK di Mesuji

Regional
Gerindra Belum Tentukan Figur yang Maju dalam Pilkada Sikka 2024

Gerindra Belum Tentukan Figur yang Maju dalam Pilkada Sikka 2024

Regional
Pensiunan Guru TK Diminta Kembalikan Gaji Rp 75 Juta, Asniati: Saya Tidak Sanggup

Pensiunan Guru TK Diminta Kembalikan Gaji Rp 75 Juta, Asniati: Saya Tidak Sanggup

Regional
Tarif Listrik Batam Naik 9 Persen, Berlaku bagi 11 Jenis Pelanggan

Tarif Listrik Batam Naik 9 Persen, Berlaku bagi 11 Jenis Pelanggan

Regional
6 Saksi Kasus Kematian Siswa SMP di Padang Minta Perlindungan LPSK

6 Saksi Kasus Kematian Siswa SMP di Padang Minta Perlindungan LPSK

Regional
Andalkan Pupuk Kandang, Produktivitas Petani di Kabupaten Semarang Meningkat

Andalkan Pupuk Kandang, Produktivitas Petani di Kabupaten Semarang Meningkat

Regional
Kronologi Paman Bunuh dan Perkosa Siswi SMK di Mesuji, Rampas Uang Sekolah Korban

Kronologi Paman Bunuh dan Perkosa Siswi SMK di Mesuji, Rampas Uang Sekolah Korban

Regional
4 Hektar Lahan Gambut di Banyuasin Sumsel Terbakar

4 Hektar Lahan Gambut di Banyuasin Sumsel Terbakar

Regional
Kronologi Paman Bunuh dan Perkosa Siswi SMK di Mesuji, Rampas Uang Sekolah Korban

Kronologi Paman Bunuh dan Perkosa Siswi SMK di Mesuji, Rampas Uang Sekolah Korban

Regional
Sejumlah Warga di Semarang Enggan Didata untuk Pilkada, Ini Penyebabnya

Sejumlah Warga di Semarang Enggan Didata untuk Pilkada, Ini Penyebabnya

Regional
12 Pelaku Pemerkosaan Remaja di Flores Timur Jadi Tersangka, 1 Masih di Bawah Umur

12 Pelaku Pemerkosaan Remaja di Flores Timur Jadi Tersangka, 1 Masih di Bawah Umur

Regional
Kasus Mutilasi ODGJ di Garut, Pelaku Potong Tubuh Korban 12 Bagian lalu Ditawarkan ke Warga

Kasus Mutilasi ODGJ di Garut, Pelaku Potong Tubuh Korban 12 Bagian lalu Ditawarkan ke Warga

Regional
Kasus Mutilasi ODGJ di Garut, Pisau yang Digunakan Diduga Berasal dari Rumah Pandai Besi

Kasus Mutilasi ODGJ di Garut, Pisau yang Digunakan Diduga Berasal dari Rumah Pandai Besi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com