Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Kompas.com - 29/06/2024, 08:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah kecurangan terjadi selama proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Semarang. 

Salah satu yang menonjol yakni penggunaan piagam palsu oleh calon peserta didik (CPD) yang mendaftar jalur prestasi di SMA Negeri 3 Kota Semarang.

Pihak kepolisian turut memantau dinamika PPDB. Bagi yang merasa dirugikan, polisi siap menerima laporan. 

Baca juga: Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan, polisi akan mendalami adanya unsur pemalsuan dokumen yang terjadi selama PPDB. Khususnya 25 piagam yang digunakan CPD di SMAN 3.

"Informasi warga, kita lihat pemberitaan, dari satreskrim saat ini sudah penyelidikan," kata Andika di Polrestabes Semarang, Jumat (28/6/2024). 

Pihaknya juga akan meminta keterangan dari SMP Negeri di Semarang yang peserta didiknya terlibat kecurangan untuk mendaftar PPDB di SMA Negeri di Kota Semarang.

Baca juga: Disdikbud Jateng Akui Temuan 25 Piagam Palsu di PPDB 2024


Baca juga: Keluhan PPDB SMP di Gunungkidul, Sebagian Mengenai Afirmasi dan Upload Berkas Pendaftaran

Sejumlah pihak akan dimintai keterangan

Kecurangan itu berupa pemalsuan piagam kejuaraan marching band internasional yang digelar di Malaysia.

Pihak pembina dari marching band juga akan dimintai keterangan. 

"Pihak sekolah SMP dan instansi terkait. Lihat apakah piagam itu benar dijadikan sebagai acuan ke sekolah favorit. Dari hasil pemeriksaan baru rencanakan nanti siapa saksi yang akan kita periksa. Bisa ke pihak sekolah, pastinya (pembina marching band juga)," jelas Andika. 

Baca juga: Pengakuan Sopir Pajero yang Terlibat Kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 4 Orang Meninggal Dunia

Pasalnya, dari temuan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, piagam tersebut semestinya menunjukkan juara 3, tapi legalisir yang diajukan justru mencantumkan juara 1.

"Apabila ada dugaan pemalsuan, kita akan dalami dan klarifikasi," tegas Andhika. 

Lantaran belum ada laporan resmi, pihaknya mengimbau warga yang merasa dirugikan dalam proses PPDB di Semarang ini untuk dapat melapor kecurangan ke kepolisian. 

"Saran saya apabila ada masyarakat, atau pihak yang dirugikan, bisa melapor ke Polrestabes," pungkasnya.

Baca juga: Pengakuan Pemilik Salon di Sleman yang Sebabkan Korban Tewas Usai Suntik Filler Payudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Alor NTT Ditemukan Tewas dengan Leher Dililit Celana

Pria di Alor NTT Ditemukan Tewas dengan Leher Dililit Celana

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Ibu Bayi yang Ditemukan Tak Utuh di Flores Timur Terungkap, Ternyata Masih SMA

Ibu Bayi yang Ditemukan Tak Utuh di Flores Timur Terungkap, Ternyata Masih SMA

Regional
Pilkada Sikka, PDI-P Belum Tentukan Calon Pendamping Robi Idong

Pilkada Sikka, PDI-P Belum Tentukan Calon Pendamping Robi Idong

Regional
Ramai soal Mobil Terbakar di Kendal, Sengaja Dibakar dan Milik Pengusaha Rental dari Temanggung

Ramai soal Mobil Terbakar di Kendal, Sengaja Dibakar dan Milik Pengusaha Rental dari Temanggung

Regional
Baru 4,7 Persen Industri di Jateng Manfaatkan Energi Terbarukan, Siapa Saja Mereka?

Baru 4,7 Persen Industri di Jateng Manfaatkan Energi Terbarukan, Siapa Saja Mereka?

Regional
Kisah Junnatun, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang Sempat Jualan Daging Ayam Potong, Lulus Terbaik dengan IPK 3,94

Kisah Junnatun, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang Sempat Jualan Daging Ayam Potong, Lulus Terbaik dengan IPK 3,94

Regional
Kasus Siswa SMP Padang Tewas Ditutup, Polisi Bilang Tak Ada Rekaman Kamera CCTV di Mapolsek

Kasus Siswa SMP Padang Tewas Ditutup, Polisi Bilang Tak Ada Rekaman Kamera CCTV di Mapolsek

Regional
Air Danau Kelimutu Kembali Berubah Warna

Air Danau Kelimutu Kembali Berubah Warna

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Respons Gus Yusuf Saat Disinggung Dipasangkan dengan Dico di Pilkada Jateng

Respons Gus Yusuf Saat Disinggung Dipasangkan dengan Dico di Pilkada Jateng

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Tinggi Kolom Abu 700 Meter

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com