KOMPAS.com - Syarif Tehing, warga Desa Hulnani, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas dengan leher dililit celana.
Pria itu ditemukan di Pantai Beang, Desa Aramaba, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor.
"Ditemukan tewas pada Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 17.00 Wita," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).
Ariasandy menyebut, Syarif ditemukan tewas dan pada bagian lehernya terdapat celana yang dililit dua ikatan dan pada bagian belakang celana terdapat ikat pinggang dalam posisi terikat.
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam
Selain itu, ditemukan dalam posisi tergeletak menggunakan baju kaos warna putih, celana pendek warna merah, kaos kaki putih setinggi betis pada kedua kaki dan sandal jepit
Ariasandy mengatakan, pada bagian wajah Syarif juga sudah membengkak dan keluar darah.
Ariasandy menuturkan, penemuan mayat itu bermula ketika beberapa warga bernama Eklopas Puling (30), Armin Piri (33) dan Kadie Maley (42) hendak pergi memancing ikan di Pantai Beang.
Saat asyik memancing, mereka melihat sesosok mayat terapung di laut dan kepalanya telungkup dengan jarak sekitar dua kilometer.
Melihat itu, Eklopas memanggil Armin dan Kadie bersama sejumlah nelayan untuk mengevakuasi mayat tanpa identitas ke atas Dermaga Beang.
Selanjutnya langsung dibawa ke Kepala Dusun Beang, Ibrahim Laukalang. Peristiwa itu dilaporkan kepada Polsek Pantar Barat.
Sekitar pukul 18.30, polisi bersama tim medis dari Puskesmas Maliang langsung menuju ke lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan medis.
Baca juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor
Saat ditemukan, tidak ada warga yang mengenali mayat itu.
Setelah informasi menyebar, akhirnya terungkap identitas mayat itu ternyata Syarif. Anaknya Syarif merupakan Kepala Desa Hulnani Mustakim Teibang.
Keluarga juga menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak jenazah diautopsi.
"Menurut informasi keluarga, Syarif mengalami gangguan mental sejak lahir dan tidak menetap di satu rumah keluarga. Penyebab kematian belum dapat disimpulkan, masih dalam didalami penyidik," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.