Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI di Tanimbar Diduga Dianiaya Senior dan Komandan

Kompas.com - 07/11/2023, 10:35 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Seorang Anggota TNI di Maluku Serda CAR diduga menjadi korban penganiayaan oleh dua seniornya dan juga komandannya sendiri.

Akibat penganiayaan tersebut, korban yang bertugas di kesatuan Yonif 734/SNS Kodam Pattimura ini mengalami lebam dan luka memar di sekujur tubuhnya. Beberapa bagian tubun korban juga mengalami luka robek.

Baca juga: Deklarasi Pemilu Damai di Ciamis, KSAD Tegaskan Netralitas TNI

Kakak korban, DK mengaku aksi penganiayaan yang menimpa adiknya itu terjadi di markas Batalyon 734 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada Minggu (5/11/2023).

"Terduga pelakunya itu komandan kompi Lettu YA dan dua seniornya," kata DK kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (7/11/2023).

Dugaan penyebab

DN mengungkapkan, aksi penganiayaan terhadap adiknya itu bermula saat korban meminta izin ke batalyon untuk membawa anak dan istrinya yang sedang sakit berobat ke Ambon.

Adapun selama proses pengobatan anak dan istrinya di Ambon sejak Agustus hingga November 2023, korban ikut menemani.

"Jadi awalnya anak dan istri sakit lalu mereka datang ke Ambon berobat, sebelum  berangkat itu sudah ada izin dari pimpinan maupun dari Komandan Kompi (Danki) yang pelaku ini," ungkapnya.

Baca juga: Oknum TNI AL Diduga Pukul 2 Warga Sikka di Atas Kapal, Lanal Maumere: Bermula Melerai

Ia mengaku selama berada di Ambon, korban juga kerap melapor diri ke perwakilan Yonif 734 yang berada di Ambon.

Menurutnya setelah semua urusan selesai, korban bersama anak istrinya kemudian kembali ke tempat tugas di Tanimbar dengan menumpangi KM Pangrango yang bertolak dari Pelabuhan Ambon pada Kamis (2/11/2023).

"Adik saya tiba Sabtu jam 01.00 malam lalu dia lapor ke Danki bahwa dia sudah tiba. Lalu besoknya, Minggu dia menghadap ke batalyon jam 07.00 pagi," kata DK.

Baca juga: Mengintip Kesiapan Ambon Jadi Embarkasi Haji Antara pada 2024

Dianiaya

Menurut DK dari pengakuan korban, saat menghadap ke batalyon, adiknya itu kemudian mendapatkan pembinaan dari komandan. Rambut korban digunduli.

"Jam 12 siang dia dapat pembinaan dari Danki, Danki pukul dia dengan kayu di mako dari jam 12 sampai jam 5 sore saat pulang dia pusing dan langsung jatuh," katanya.

Saat malam harinya, kata DK, adiknya itu kembali dijemput oleh dua seniornya yang berpangkat sersan satu.

Kedua senior korban itu kemudian membawa korban dan diduga melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban.

"Malamnya jam 9 dia dapa gembleng dari dua seniornya pake tempat tidur lipat dengan kabel dan korban ini baru pulang jam 1 malam, sampai di rumah badannya berlumuran darah dia langsung jatuh," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com